Senada dengan Jokowi, Pengusaha Ritel Endus Ada Permainan Harga Gula
Pengusaha di bawah Aprindo juga kesulitan mendapat gula
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo baru-baru ini, menyatakan dirinya mencurigai ada oknum yang mempermainkan harga gula di pasaran. Harga gula kian melambung bahkan mencapai Rp17.500 per kilogram, atau di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kg.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey pun menemukan indikasi permainan seperti yang diucapkan Jokowi. Dia mengungkapkan pihaknya kesulitan untuk mendapatkan gula kristal putih (GKP).
"Pasokan gula itu sangat kurang bahkan lebih cenderung tidak ada sama sekali, kita ini peritel modern yang mewadahi semua minimarket, supermarket, hypermarket, grosir, dan department store," katanya dalam Webinar Ketahananan Pangan Selama dan Pasca-COVID-19 bersama BPKN, Kamis (14/5).
Baca Juga: Langka di Pasaran, Pemkab Sleman Siapkan 2 Ton Gula Pasir
1. Aprindo menyebut stok di pabrik gula masih ada tapi dijual di atas HET
Dia mengatakan setelah melakukan pemetaan di beberapa lokasi, ternyata masih ada pabrik yang memiliki stok gula. Namun, harga kesepakatan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.
"Dari pabrik gula ternyata masih ada gula, tapi karena mereka swasta dan kami juga swasta tentunya supply dan demand itu berlaku. Ketika mereka punya gula dan kita mau dalam suasana seperti ini, harganya tentunya tidak sesuai dengan HET," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Curiga Ada Permainan Harga Bawang dan Gula!