TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap-siap, CGV Indonesia Akan Tambah Bioskop Baru Tahun Ini

Akan diversifikasi ke bisnis hiburan lain~

IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta,  IDN Times - PT Graha Layar Prima Tbk,  emiten yang bergerak di industri perfilman berencana menambah 15 bioskop pada tahun ini. Head of Sales & Marketing Divission Manael Sudarman mengatakan, untuk membangun satu layar memerlukan dana Rp4 miliar-Rp6 miliar, dengan rata-rata satu bioskop biasanya memiliki 6 layar.

“Per layar di kisaran Rp4 miliar hingga Rp6 miliar lah, tapi ada beberapa pengembangan yang ingin kami coba lakukan pada tahun ini," katanya.

1. Akan melakukan pengembangan bisnis

IDN Times/Auriga Agustina

Sudarman mengatakan mereka akan melakukan sejumlah strategi bisnis tahun ini. Di samping menambah 15 bioskop baru, mereka akan menutup 10 bioskop lama. Graha Layar Prima akan melakukan diversifikasi bisnis dengan menyediakan fasilitas di area bioskop seperti lapangan olahraga, tempat makan dan minum, serta menambah saluran penjualan tiket bersama mitra.

"Kami buka bioskop yang tidak hanya menayangkan film. Kami lebih sebagai penyedia platform hiburan, kami juga selenggarakan kegiatan lain seperti konser," tuturnya.

2. Menargetkan pendapatan tumbuh 25 persen

IDN Times/Auriga Agustina

Dengan adanya rencana pengembangan bisnis tersbeut, emiten berkode saham BLTZ ini menargetkan pendapatan dapat tumbuh sekitar 20 persen dari target 2019. Pada akhir 2018 lalu Graha Layar Prima, berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,18 triliun atau naik 39,45 persen dari tahun sebelumnya.

Kontribusi terbesar pendapatan terbesar masih berasal dari bioskop. Hingga saat ini, Graha layar prima telah menguasai 21 persen pangsa pasar jumlah bioskop di Indonesia.

3. Graha Layar Prima membidik penjualan tiket naik 25 persen

IDN Times/Auriga Agustina

Dengan adanya penambahan bioskop baru, kata Sudarman, penjualan tiket juga ditargetkan naik 25 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini dengan mempertimbangkan industri film di Indonesia yang terus tumbuh.

Dia menjelaskan pada periode 2010-2015 penjualan film lokal Indonesia mengalami pertumbuhan penjualan. Disebutkan pada periode 2010 - 2015 film lokal berkontribusi di bawah 10 pesen. Namun, sejak 2016 terus mengalami peningkatan dan stabil.

Baca Juga: Yuk Biasakan Diri Tidak Buang Sampah Sembarangan di Bioskop

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya