TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Prediksi Dampak PSBB di Jawa dan Bali ke Perekonomian

Konsumsi rumah tangga bisa melambat

IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Provinsi Jawa dan Bali 11-25 Januari 2021 akan menekan perekonomian, khususnya untuk konsumsi rumah tangga.

"Kalau kita lihat, seperti yang terjadi pada April atau Maret, April, Mei PSBB ketat ekonomi menurun, dan kemudian pada September waktu DKI Jakarta melakukan pengetatan kasus naik kita melihat terutama konsumsi mengalami perlambtan lagi," kata dia Rabu (6/1/2020).

Baca Juga: Pemerintah Terapkan Pembatasan Ketat di Jawa dan Bali 11-25 Januari

1. Gas rem disebut perlu dilakukan

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun menurut dia, PSBB memang perlu dilakukan untuk mengatasi COVID-19 yang terus meningkat.

"Makanya gas rem penting. Mengharuskan kembali menerapkan disiplin untuk menurunkan kasusnya (COVID-19) maka pasti ada dampaknya ke perekonomian. Kalau gak dilakukan maka perekonomian akan (semakin) buruk. Pilihan gak banyak," kata dia.

2. Masyarakat diharap tetap terapkan protokol kesehatan saat membantu pemerintah

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Dia berharap masyarakat dapat membantu pemerintah dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, tidak ada salahnya di masa PSBB ini masyarakat membeli makanan dari luar, asal tetap dengan cara take away atau menerapkan social distancing.

"Semua sangat membantu. Jadi jangan sampai dampak ekonomi terlalu dalam waktu pengereman. Ini yang kita betul-betul berharap masyarakat ikut bantu," ujarnya.

Baca Juga: APBN Tidak Cukup, Jokowi Sebut Investasi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya