Arus Digitalisasi Tak Terelakkan, BRI Semakin Kuatkan Ekosistem UMKM
Pada era digital kita memang harus fokus di ekosistem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Arus digitalisasi yang makin tak terelakkan setelah merebaknya pandemik COVID-19 mendorong urgensi pengembangan ekosistem bisnis semakin meningkat. Melalui pembentukan ekosistem, pengembangan bisnis di berbagai sektor usaha dapat dilakukan secara lebih efisien, efektif, dan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku usaha.
Menyadari hal tersebut, BRI terus mendorong proses pembentukan ekosistem untuk membantu pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam ekosistem ini, BRI berupaya melayani dan menjembatani kebutuhan layanan keuangan seluruh pelaku usaha UMKM dan ultra mikro.
“Dengan era digital ini mau enggak mau kita memang harus fokus di ekosistem. Sekarang ini ada 57 juta UMKM. Dari 57 juta itu, yang sudah terlayani oleh lembaga keuangan secara layak itu 12 juta saja. Sementara ada 15 juta pelaku UMKM sudah terlayani lembaga keuangan formal tapi belum layak,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso.
Baca Juga: Aktif di Pasar Obligasi, BRI Konsisten sebagai The Best Primary Dealer
1. BRI bertekad memperkuat ekosistem bagi pelaku usaha mikro dan kecil
Berdasarkan data yang dihimpun BRI, saat ini masih ada 30 juta pelaku UMKM yang belum mendapat akses layanan keuangan dari lembaga formal. Sebanyak 5 juta di antaranya menggantungkan kebutuhan keuangan terhadap rentenir. Kemudian, ada 7 juta pelaku UMKM yang kerap meminjam modal ke kerabat.
Ironisnya, masih ada 18 juta pelaku UMKM yang sama sekali belum dilayani lembaga keuangan baik formal maupun informal. Untuk memenuhi kebutuhan 18 juta pelaku UMKM itu, BRI bertekad memperkuat ekosistem bagi pelaku usaha mikro dan kecil agar mereka ke depannya bisa lebih mudah, cepat, dan mendapat pembiayaan murah guna memenuhi kebutuhan usahanya.