Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Di dalam dunia saham, terdapat istilah yang disebut sebagai order book. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah order book ini.
Nah, untuk bisa menganalisis dan mengamati informasi perdagangan yang terdapat pada pasar saham, maka kamu perlu memahami istilah order book ini. Simak uraian di bawah ini untuk penjelasan lebih lengkap.
1. Apa itu order book?
Ilustrasi aplikasi perdagangan saham. (Pixabay.com/Firmbee) Order book merupakan daftar elektronik yang memuat pesanan beli dan jual atau keuangan tertentu yang telah diatur oleh tingkat harga untuk instrumen sekuritas. Order book berisi jumlah saham pada setiap titik harga yang ditawarkan.
Umumnya, order book memiliki sifat yang dinamis karena selalu diperbarui secara real-time sepanjang hari. Sehingga kamu dapat melihat pergerakan harga saham pada hari tersebut.
Baca Juga: 8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi
2. Fungsi order book
Ilustrasi trading saham (pexels.com/D'vaughn Bell) Order book memiliki beberapa fungsi di antaranya yaitu:
- Dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat.
- Untuk menunjukkan ketidakseimbangan pesanan yang dapat memberi petunjuk arah saham dalam jangka waktu yang sangat singkat.
- Untuk membantu trader dalam menentukan potensi level support dan resisten dalam sebuah saham.
3. Istilah-istilah dalam order book
ilustrasi seseorang memantau grafik pergerakan saham (pexels.com/Anna Nekrashevich) Dalam order book, terdapat banyak istilah asing yang mungkin akan membingungkan bagi trader pemula atau yang baru pertama kali menjajaki dunia saham. Oleh karena itu sebelum kamu melakukan transaksi jual beli saham, pahami terlebih dahulu beberapa istilahnya.
Meskipun di setiap sekuritas mempunyai tampilan order book yang berbeda, namun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh.Nah, berikut beberapa istilah dalam order book yang perlu kamu ketahui:
Istilah bid dikenal pula dengan permintaan. Istilah ini digunakan saat kamu ingin membeli saham dengan harga lebih rendah dari pada harga terakhir.
Dalam kolom bid, kamu akan melihat bid volume yang menunjukkan jumlah lot saham yang ingin dibeli oleh para investor. Jika ingin membeli, kamu bisa memasukkan harga yang diinginkan atau disebut juga dengan bid price.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Istilah atau simbol ini memiliki arti bahwa jumlah transaksi pemesanan pada harga tersebut masih aktif atau open. Simak contohnya berikut ini.
Misal pada harga Rp1.200 terdapat 55375 lot, sementara itu bfreq bernilai 136. Hal ini berarti bahwa ada 136 pemesanan yang berjumlah 55375 lot. Hal tersebut menandakan bahwa seorang trader dapat melakukan order sebanyak 1 kali atau meng-klik bid beberapa kali.
Simbol ini merupakan singkatan dari bid volume atau bid lot. Pada kolom ini, akan ditampilkan jumlah lot saham yang mengantri di harga bid. Bvol akan berkurang apabila terdapat trader yang menjual sahamnya di harga bid.
Saat bvol mencapai angka 0, maka harga saham akan turun. Semakin banyak yang menjual saham maka semakin rendah harga saham tersebut.
Istilah ini merupakan kebalikan dari bid, yaitu harga penawaran jual. Biasanya kolom ini akan menampilkan harga offer terendah sampai dengan tertinggi.
Istilah ini merupakan singkatan dari offer volume atau ask volume. Di dalam kolom ovol akan menampilkan jumlah lot offer di harga tertentu yang masih belum terjual atau open.
Istilah ini berfungsi untuk menampilkan jumlah dari penawaran order yang masih aktif. Misalnya pada kolom ini bernilai 5 dan harga ask bernilai Rp1.500, berarti terdapat 5 orang trader yang offer di harga Rp1.500.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Order Status dalam Transaksi Saham
Itulah penjelasan mengenai order book dalam investasi saham beserta istilah-istilahnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami berbagai istilah dalam transaksi saham, ya!