Harga Tempe-Tahu Masih Mahal di Pasar Tradisional Depok
Harga tempe naik Rp1.000, minyak goreng masih langka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Usai aksi mogok perajin tempe tahu sempat berujung kelangkaan di sejumlah pasar, kini para pedagang mulai kembali menjual dua jenis lauk berbahan kedelai itu. Meski demikian, tempe dijual lebih mahal dari harga normal.
Berdasarkan pantauan IDN Times di pasar UPT Cisalak Pasar, Depok, sejumlah pedagang tempe dan tahu mulai berjualan namun terpaksa menaikkan harga dagangan mereka karena harga kedelai belum turun.
"Kami naikkan karena untuk mencegah kerugian walaupun keuntungan kami sedikit," ujar Yakur, salah seorang pedagang di pasar tersebut kepada IDN Times, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Siap-Siap! Menu Tahu-Tempe Besok Hilang di Warteg dan Tukang Gorengan
1. Mendapat keluhan dari pembeli
Yakur menjelaskan dia terpaksa menaikkan harga tempe sebesar Rp1.000 untuk mencegah kerugian. Pasalnya, harga kedelai sebagai bahan baku tempe, belum mengalami penurunan.
Dia pun mengaku para pembeli sempat mengeluhkan kenaikan harga tersebut. "Iya pembelinya mengeluh tapi mau bagaimana lagi kita kuat-kuatan aja sama pembeli karena kita juga ga mau rugi," tutur Yakur.
Yakur mengatakan tempe dijual dengan berbagai variasi harga tergantung bentuk dan ukuran. Untuk tempe berukuran dengan lebar 13 sentimeter dan panjang 30 sentimeter dijual seharga Rp8.000 ribu per potong sedangkan untuk ukuran lebih kecil dijual seharga Rp5.000.
"Kalau untuk ukuran yang lebih besar dengan lebar 14 sentimeter dan panjang 35 sentimeter seharga Rp10.000," ungkap Yakur.