Darmin: Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Berkembang
Bisnis haji dan umrah dukung kepentingan nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution mengungkapkan sebenarnya pangsa pasar untuk ekonomi syariah di Indonesia sangat besar namun potensi tersebut tidak diikuti dengan sektor riil.
Darmin memaparkan jumlah waiting list jemah haji tahun ini mencapai 4,34 juta diperkirakan akan meningkat menjadi 5,2 juta di 2022.
"Dana haji juga cukup berkembang cepat tahun ini mencapai Rp119,5 Triliun dan di 2022 mencapai Rp147,6 Triliun, potensinya sangat besar," kata Darmin dalam acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) bertajuk Manajemen Bisnis Syariah Pada Travel Haji dan Umrah di Hotel Bidakara, Rabu (6/3).
Baca Juga: Menko Perekonomian Darmin Nasution Ungkap Potensi Bisnis Haji Umroh
1. Ekonomi syariah belum berkembang karena faktor ini
Meski mempunyai pangsa pasar yang besar tetapi ekonomi syariah tetap bergerak. Menurut Darmin kondisi tersebut disebabkan karena ada di sektor riil.
"Kalau sektor keuangannya berkembang baik. Kendalanya ada di demand size," kata Darmin.
Demand size yang sangat panjang waktu ibadah haji dan umrah seharusnya bisa menyempurnakan manajemen dari waktu ke waktu jadi lebih syariah.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Kecewa Tidak Ada Biro Haji dan Umrah Syariah