TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menko Perekonomian Darmin Nasution  Ungkap Potensi Bisnis Haji Umrah

Masyarakat jangan tergiur harga miring untuk berangkat umrah

IDN Times/Dini suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan  potensi pangsa pasar bisnis travel di Indonesia untuk bisnis travel dan umrah sangat besar. Mengingat Indonesia memiliki penduduk muslim 87 persen dari total penduduk atau 13 persen dari penduduk global.

"Meski peluang besar tetapi kami mencatat masih ada permasalahan umrah seperti abu tour dan first travel yang gagal berangkatkan ribuan jamaah," ujar nya dalam acara Milad IAEI Seminar Nasional Manajemen Bisnis Syariah pada Travel Haji dan Umrah, di Hotel Bidakara, Rabu (6/3).

1. Masyarakat diimbau jangan tergiur harga murah

IDN Times/Dini suciatiningrum

Menurut Darmin banyaknya masalah dalam penyelenggaraan ibadah umrah karena tidak ketatnya pengawasan dan standar harga sebagai rujukan. Banyak orang yang tergiur dengan harga murah padahal kalau logika tidak mungkin bisa berangkat.

"Travel yang bermasalah biasanya menawarkan harga murah selain itu tidak memiliki izin atau kantor serta melakukan pinjaman legalitas izin pada pihak lain," paparnya.

2. Pemerintah membentuk satgas khusus

ANTARA FOTO/Rahmad

Selain itu pemerintah melalui beberapa kementerian dan lembaga terkait sebenarnya tengah menyusun MOU yang bertujuan untuk melanjutkan sinergi dalam penanganan permasalahan penyelenggaraan haji dan umrah tindak lanjut MOU tersebut berupa pembentukan satgas pencegahan, pengawasan dan penanganan penyelenggaran haji dan umrah

"Kementerian agama juga buat aplikasi khusus sebagai referensi masyarakat saat mencari bisa umrah yang sudah mendapat izin dari pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Kasus ABU Tours Jadi Bahan Evaluasi Sistem Umrah di Tanah Air

3. Belum ada travel haji dan umrah bersertifikat

Dok. IDN Times/Istimewa

Ketua Dewan Syariah Nasional MUI Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin merasa menambahkan sampai saat ini, belum ada bisnis travel haji dan umrah yang bersertifikat syariah. Ma'ruf Amin mengungkapkan, suatu produk makanan yang belum memiliki sertifikat, belum bisa dikatakan halal. Sebab, sertifikat syariah merupakan garansi atau jaminan bahwa produk tersebut halal.

"Perbankan, asuransi, pasar modal sudah ada sertifikat masak bisnis travel haji dan umrah yang jumlahnya ribuan belum ada yang bersertifikat," ucapnya.

Baca Juga: Sukuk Negara Turut Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji 

4. Ma'ruf menyebut sertifikat syariah itu penting

IDN Times/ Dini suciatiningrum

Ma'ruf Amin memaparkan sertifikasi syariah sangat penting di dunia bisnis syariah pada travel haji dan umrah. Pasalnya, bisnis tersebut memiliki tanggung jawab yang besar terhadap umat.

Lebih lanjut dia menjelaskan dari segi manajemen atau pengelolaan perusahaan apakah sesuai syariah atau tidak. Selain itu dari aspek ibadah, pembimbing haji dan umrah juga harus bersertifikat.

"Saya tidak katakan bisnis travel haji dan umrah tidak sesuai syariah tetapi belum," ucapnya

Baca Juga: Ma'ruf Amin Kecewa Tidak Ada Biro Haji dan Umrah Syariah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya