Begini Optimisme Danareksa Sekuritas atas Upaya Pemerintah Pulihkan Ekonomi
Danareksa: Pemerintah sangat serius mencegah resesi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pemerintah Indonesia bersama Bank Indonesia tengah berupaya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya pada kuartal kedua diperkirakan negatif. Adapun tindakan yang diambil pemerintah harus dapat mengantisipasi perlambatan ekonomi akibat pandemik Covid-19.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah karena Covid-19 belakangan ini memberikan tekanan terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tekanan itu menyebabkan pasar modal menjadi cukup fluktuatif. Kabar baik datang pascarelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Juni lalu, data matriks bisnis mulai menunjukkan potensi pemulihan yang berkelanjutan. Komitmen berani dan kuat dari pemerintah melalui kebijakan fiskal dan sikap moneter akomodatif dari Bank Sentral juga memberi ruang perbaikan untuk ekonomi nasional.
Akan tetapi, akar masalah penyebab krisis, pandemik Covid-19, masih berlanjut. Isu geopolitik dunia, trade dispute antara US dan China, dan US election juga dapat menjadi faktor masalah yang harus diantisipasi.
1. Danareksa Sekuritas optimis jika program PEN dapat diimplementasikan secara efektif dan tepat waktu
Dalam laporan Danareksa tentang Prospek Ekonomi dan Pasar Modal Semester II 2020, Indonesia perlu mengantisipasi terjadinya kontraksi ekonomi pada kuartal 2 dan 3. Menghindari resesi merupakan tantangan yang sangat sulit, walaupun pada kuartal 4 pertumbuhan diperkirakan mulai kembali positif.
Head of Fixed Income PT Danareksa Sekuritas, Amir Dalimunthe, mengatakan pemerintah punya banyak program yang bagus dan pemerintah sangat serius dalam mencegah resesi.
“Danareksa Sekuritas optimis jika program PEN dapat diimplementasikan secara efektif dan tepat waktu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 3 masih ada harapan untuk tidak negatif,” ungkap Amir.