Hadapi Risiko Resesi Global, Ekonomi Indonesia Masih Stabil
Kinerja ekonomi nasional justru tampak semakin menguat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali, IDN Times - Dunia tengah menghadapi ketidakpastian yang dapat mengarah pada resesi global. Resesi akibat multikrisis mungkin saja terjadi akibat Inflasi yang terlalu tinggi, pasokan bahan pangan yang terganggu, likuiditas global yang mengetat, hingga krisis geopolitik yang terus memanas. Kesulitan global itu bisa ditekan dampaknya apabila seluruh negara bergandengan tangan saling membantu.
Namun, di saat yang sama, Indonesia masih berada dalam kondisi lebih baik dibanding negara - negara lain. Kinerja ekonomi nasional justru tampak semakin menguat. Utamanya didorong oleh tren positif pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga di sekitar 5 persen, stabilitas nilai tukar, serta inflasi yang masih sangat terkelola.
“Ini menunjukkan bahwa stabilitas domestik terbukti masih kuat dengan fundamental ekonomi yang semakin kuat,” kata Gubernur Bank Indonesia Periode 2013-2018 sekaligus Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo dalam SOE International Conference di Bali Nusa Dua Conference Center, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: BNI Gelontorkan Rp176,6 Triliun untuk Pembiayaan Hijau
1. Kondisi perbankan di Indonesia saat ini sangat baik
Agus melanjutkan, kondisi perbankan di Indonesia saat ini sangat baik karena memiliki permodalan yang kuat dengan penerapan manajemen risiko yang semakin baik. Bahkan, pemerintah masih yakin pertumbuhan ekonomi 2022 mampu menembus angka 5 persen karena konsumsi nasional yang kuat serta kinerja ekspor Indonesia yang semakin baik.
“Kita memang melihat ada potensi inflasi naik. Namun, kinerja ekspor yang semakin kuat akan membuat kestabilan mata uang yang juga berdampak pada kestabilan ekonomi dalam negeri,” katanya.
Baca Juga: Asik Banget, Transaksi di BNI Mobile Bisa Dapat Hadiah Menarik