Wapres: Ekonomi Kerakyatan Syariah Tumbuh di Masa Pandemik COVID-19
Wapres berharap Indonesia jadi pusat keuangan syariah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan, pandemik COVID-19 memberikan dampak yang sangat serius di berbagai sektor, termasuk dunia usaha. Meski pun banyak usaha besar yang tumbang, ekonomi kerakyatan syariah justru bisa bertahan di masa pandemik ini.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat mengisi acara Dialog Spesial Indonesia Bicara dengan tema Optimalisasi Kontribusi Ekonomi dan Perbankan Syariah di Era New Normal melalui video conference di kediaman resmi wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.
“Ekonomi kerakyatan (syariah) yang justru dalam masa pandemik ini mereka bisa hidup, bisa jalan. Ketika usaha-usaha besar itu terhenti, mereka yang jalan,” kata Maruf melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/8/2020).
Baca Juga: Erick Thohir Wacanakan Bank Syariah Disatukan Pada Februari 2021
1. Sejumlah perusahaan berbasis ekonomi kerakyatan syariah tumbuh di masa pandemik COVID-19
Wapres mencontohkan, ekonomi kerakyatan syariah yang masih bertahan di masa pandemik ini, antara lain bank wakaf mikro, koperasi syariah, dan Baitul Maal wat Tamwil atau Badan Usaha Mandiri Terpadu (BMT), di mana sekarang mulai banyak tumbuh di masyarakat.
Ia pun berharap, stimulus yang diberikan pemerintah dapat mendorong lembaga-lembaga tersebut untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Ekonomi syariah juga terdampak pandemik COVID-19, namun dari laporan mereka masih bisa menggeliat. Karena itu dalam rangka upaya pemulihan ekonomi nasional, diharapkan mereka juga memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah untuk mengembangkannya,” ujarnya.
Baca Juga: Perbankan Syariah di Balikpapan Tetap Tumbuh saat Pandemik COVID-19