TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut: Kasus Ekspor Nikel Ilegal Diusut Berkat Digitalisasi Pelabuhan

Digitalisasi pelabuhan penting untuk cegah korupsi

Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai digitalisasi yang telah diterapkan di sejumlah pelabuhan Tanah Air adalah hal yang penting. Hal ini dinilai bisa meminimalisir terjadinya korupsi di pelabuhan.

"Karena dengan digitalisasi tidak ada yang bisa di-trace," kata Luhut dalam bincang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Bahlil Akui Pemerintah Kecolongan Ekspor Nikel Ore Ilegal ke China

Baca Juga: Singgung soal OTT dan Korupsi, Luhut Dorong Digitalisasi Pelabuhan

1. Terungkapnya ekspor ore nikel ilegal disebut berkat digitalilsasi pelabuhan

Ilustrasi pelabuhan. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Contoh keberhasilan digitalisasi pelabuhan menurut Luhut adalah dalam pengusutan kasus dugaan ekspor ore nikel ilegal ke China. Hal itu diungkapkan KPK beberapa waktu lalu.

"Seperti misalnya ada lima koma berapa juta ton nikel penyelundupan. Pak Firli (Ketua KPK Firli Bahuri) beritahu saya. Saya bilang 'usut daripada sumbernya', itu enggak susah. Sumber, siapa yang menerima, siapa yg mengirim, kapalnya apa, berangkat dari mana, ya kita trace," ujar Luhut.

2. Pembentukan satgas laut penting untuk pencegahan korupsi

Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Aryodamar)

Pembentukan satuan tugas di kawasan laut juga penting untuk dibuat. Hal itu dinilai akan menguatkan pencegahan korupsi, karena wilayah Indonesia yang luas.

"Karena negara kita ini jangan lupa, negara kepulauan terbesar di dunia. Di Batam saja, kita sudah mengurangi," ujar Luhut.

Baca Juga: KPK Koordinasi dengan Bea Cukai soal Ekspor Nikel Ilegal ke China

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya