BRIN Dorong Sinkronisasi Data Pengelolaan Ekosistem Pesisir
Butuh jejaring stakeholder untuk pantau ekosistem pesisir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemantauan eksosistem pesisir menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia, khususnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BRIN menilai para stakeholder perlu berjejaring dalam memantau kondisi pesisir, agar data pengamatan tersinkronisasi dan terstandardisasi.
Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Ocky Karna Radjasa, mengatakan kondisi ekosistem pesisir selama ini telah dipantau melalui program Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP).
Melalui program inilah, data-data biofisik dan informasi dihasilkan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Namun, program kegiatan COREMAP akan segera berakhir di bulan Juni mendatang, sehingga perlu mendapat perhatian serius terhadap keberlangsungan kegiatannya.
“COREMAP itu akan segera berakhir di bulan Juni mendatang yang salah satu tugasnya adalah melakukan pemantauan ekosistem pesisir. Untuk itu, perlu dibentuk jejaring yang melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam melakukan pemantauan nasional dalam pengelolaan ekosistem pesisir” kata Ocky pada acara Workshop Pembentukan Jejaring Pemanfaatan Nasional untuk Mendukung Pengelolaan Ekosistem Pesisir, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga: Lewat COREMAP-CTI, 1.600 Meter Ekosistem Pesisir Prioritas Raja Ampat Terehabilitasi
Baca Juga: Akhirnya Okupansi Hotel di Pesisir Banten 100 Persen Terisi
1. Pemantaun ekosistem pesisir butuh kerja sama
Ocky mengatakan, data-data yang dihasilkan dari kegiatan COREMAP merupakan kondisi biofisik dan kualitas perairan yang dapat menggambarkan sejauh mana ekosistem dapat berfungsi dengan baik. Data tersebut dapat dijadikan indikasi keberhasilan dari sistem pengelolaan yang sudah berjalan di daerah tersebut.
Selama ini, menurutnya, pelaksanaan pemantauan biofisik ekosistem pesisir juga dilakukan dalam berbagai kegiatan oleh berbagai pihak yang melibatkan lembaga/instansi baik pusat maupun daerah, perguruan tinggi dan masyarakat atau LSM.
“Agar sepenuhnya efektif, dan untuk menghindari disparitas, akan sangat baik apabila data dan informasi yang didapat dari berbagai sumber tersebut sebaiknya dapat dikolaborasikan dan dimanfaatkan untuk memberikan gambaran, masukan dan penyusunan strategi pengelolaan ekosistem pesisir dalam skala nasional,” ucapnya.
Baca Juga: Kolaborasi Bakal Jadi Kunci Keberhasilan Replikasi Program COREMAP-CTI
Jodi berharap, jejaring pemantauan nasional ini harus melakukan berbagai kegiatan yang mampu menjawab isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait pengelolaan pesisir dan laut.
“Melalui workshop ini diharapkan dapat melahirkan jejaring yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan laut dan manfaat laut bagi kesejahteraan masyarakat,” ucap Jodi.