TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenperin Kejar Target Pembelian Produk Dalam Negeri Rp500 T

Kemenperin ajak industri prioritaskan produksi dalam negeri

Foto- Dok Kemenperin.

Jakarta, IDN Times - Kemenperin terus menggencarkan program peningkatan produksi dalam negeri dalam bentuk sosialiasi dan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ke sejumlah pelaku industri maupun lembaga negara.

"Upaya tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target pembelian produk dalam negeri untuk belanja barang dan jasa pada 2022 yakni minimal sebesar Rp500 triliun," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Provinsi Lampung dengan tema Lagawi Fest, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga: Gaungkan BBI, Presiden dan Gus Menteri Hadiri Festival Joglosemar

1. Produk dalam negeri diharapkan jadi primadona

Presiden Jokowi resmikan dan tinjau Pabrik Industri Baja PT Krakatau Steel di Cilegon pada Selasa (21/9/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Menperin menambahkan semakin banyaknya produk Indonesia yang masuk dalam kategori Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) nantinya akan memudahkan pemilihan produk dalam negeri melalui e-catalog.

"Semakin besar juga belanja yang bisa dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah serta BUMN terhadap produk-produk dalam negeri," kata Menperin.

2. Kemenperin dorong gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI)

Peluncuran BBI Pinisi UMKM Sulawesi Selatan di Pantai Losari Makassar, Kamis (24/2/2022). IDN Times/Asrhawi Muin

Kementerian Perindustrian memang semakin gencar membangkitkan kembali gairah usaha para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) setelah terkena dampak pandemi Covid-19. Upaya ini perlu kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, asosiasi serta beragam pemangku kepentingan lainnya.

“Salah satu langkah strategis yang dilakukan Kemenperin adalah mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah diluncurkan sejak 14 Mei 2020. Gernas BBI ini berhasil membuat jaring penyelamat bagi para IKM untuk bangkit dari keterpurukan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita.

3. Gernas BBI jadi role model pengembangan dan pemberdayaan IKM berbasis potensi daerah

Isliawati (38) fokus mengikuti Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI IKM Pakaian Jadi di Surabaya, Senin (4/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Dirjen IKMA menjelaskan, Gernas BBI menjadi role model dalam pengembangan dan pemberdayaan IKM berbasis potensi daerah. Sasarannya antara lain meningkatkan daya saing IKM di pasar dalam dan luar negeri.

“Gernas BBI yang memiliki target untuk meningkatkan jumlah IKM/UMKM atau artisan dari total 11,7 juta menjadi 30 juta unit usaha bisa masuk ke ekosistem digital (onboarding) pada tahun 2023,” ungkapnya.

Baca Juga: Luncurkan Gernas BBI, BNI Bantu Kurasi dan Digitalisasi UMKM

4. Gernas BBI jadi pemacu permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan Indonesia

Kantor IKM Madani (dok. pribadi/Hazna Deva)

Gernas BBI, kata Reni, diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan artisan Indonesia, menciptakan nilai tambah bagi konsumen untuk memiliki produk yang berkualitas, serta meningkatkan peran aktif pemerintah daerah, top brands, dan media massa untuk terus memberdayakan IKM dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Penyelenggaraan Gernas BBI tahun ini menitikberatkan peran pemerintah daerah dan top brand, bersama-sama dengan pelaku usaha untuk mengolah sumber daya alam yang ada di daerah sehingga tercipta nilai tambah,” ujar Reni.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya