TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mentan Syahrul Yasin Limpo Pastikan Pasar Murah Digelar secara Rutin

Pasar murah digelar setiap ada kenaikan harga bahan pokok

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan kegiatan pasar murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan setiap ada kenaikan harga bahan pokok. Terlebih, menjelang perayaan hari besar seperti Idul Adha mendatang.

"Sebenarnya apa yang kita lakukan ini adalah aktivitas rutin dalam menghadapi dinamika-dinamika harga pada kebutuhan masyarakat, karena pada hari-hari tertentu atau waktu tertentu seperti Idul Fitri, Idul Qurban, Natal dan Tahun Baru seperti itu adanya," ujar Mentan , beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mentan Ajak Negara-Negara di Dunia Tekan Food Loss and Waste 

1. Keberadaan pasar murah penting untuk penuhi kebutuhan pangan dasar

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). (ANTARA FOTO/Jojon)

Menurut SYL, pasar murah penting dilakukan untuk mempersiapkan kebutuhan pangan dasar yang berkualitas bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Apalagi, saat ini, harga cabai dan bawang dalam keadaan fluktuasi yang cenderung menguntungkan petani.

"Ini tidak lain untuk mem-back up sesama menteri dalam mempersiapkan kebutuhan pangan dasar yang ada, kebutuhan ini memang ditentukan sebagai kita berusaha untuk mengendalikan secara maksimal. Kita tahu, harga cabai melonjak dan bawang biasanya seperti itu," katanya.

Baca Juga: Dorong Pemerataan dan Keseimbangan, BUMN Gelar Pasar Murah

2. Pasokan cabai dan bawang alami gangguan terhadap serangan hama

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Meskipun begitu, kata dia, pasokan cabai dan bawang memang mengalami gangguan terhadap serangan hama. Namun menurut SYL, ketersediaan kedua komoditas ini dalam keadaan cukup.

"Hari ini, dengan melihat pasar tani yang ada, dan kemudian petani-petani yang berada di Wonosobo dan Temanggung mengambil panggung disini untuk mengakatakan sebenarnya bawang dan cabai produktivitas memang terganggu oleh iklim, tetapi ketersediaan standar kebutuhan dari data yang kita miliki cukup tersedia," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya