TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina Terima Kompensasi BBM dan Elpiji Subsidi Sebesar Rp64,5 T

Masyarakat diminta bijak konsumsi BBM dan LPG subsidi

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jakarta, IDN Times - Pertamina telah menerima pembayaran dari pemerintah atas kompensasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) subsidi yang telah dilakukan pada 2021 sebesar Rp64,5 triliun.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas pembayaran kompensasi yang dilakukan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Pembayaran tersebut akan berdampak positif pada keuangan Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.

“Alhamdulillah. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui pembayaran kompensasi ini. Pembayaran ini dapat memperkuat cashflow untuk menjaga ketahanan energi nasional. Ini bentuk ketulusan dan dukungan penuh pemerintah untuk menjadikan Pertamina semakin kuat dan mampu menjalankan tugas negara dalam melindungi data beli masyarakat dari terpaan langsung harga minyak mentah dunia,” ucap Nicke, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: Gunakan HP untuk QR Code di SPBU Bahaya? Ini Penjelasan Pertamina

Baca Juga: Daftar Lewat MyPertamina Lindungi Hak Subsidi BBM Masyarakat Rentan

1. Per April 2022 lalu, pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp29,0 triliun

SVP Human Capital Management PT Pertamina Lelin Eprianto memberikan pemaparan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat mengunjungi ruang Pertamina Intergrated Command Center di Graha Pertamina. Jumat (10/09/2021). Dok. Pertamina

Sejak awal 2022, pemerintah terus mempercepat pembayaran kompensasi atas penugasan distribusi BBM dan LPG Subsidi bagi masyarakat. Per April 2022 lalu, pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp29,0 triliun, sehingga secara keseluruhan, sepanjang 2022 total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode hingga 2021 yang telah dibayarkan pemerintah kepada Pertamina sebesar Rp93,5 triliun.

"Komitmen ini menunjukkan upaya keras pemerintah dalam memperkuat arus kas Pertamina yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan memproteksi daya beli masyarakat," ujar Nicke.

2. Total subsidi dan kompensasi pemerintah jadi Rp401,8 triliun pada 2022

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Dukungan besar ini, lanjut Nicke, juga terlihat dengan adanya kebijakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk penambahan subsidi sebesar Rp71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp234 triliun. Sehingga, total subsidi dan kompensasi menjadi Rp401,8 triliun pada tahun 2022 dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia  atau ICP mencapai 100 per barrel dolar AS.

"Hal ini merupakan upaya pemerintah dan Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat miskin, menengah, rentan dan UMKM. Hal ini juga merupakan wujud negara hadir untuk melindungi masyarakat," katanya.

3. Masyarakat diminta berhemat dalam menggunakan BBM dan LPG

Ilustrasi penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Menurut Nicke, upaya pemerintah menghadapi tantangan harga minyak mentah tidak bisa dibilang neteng. Apalagi, jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terlihat dari harga BBM Indonesia yang termasuk dua terendah di dunia.

Atas kebijakan pemerintah Indonesia tersebut, masyarakat diminta berhemat dalam menggunakan BBM dan LPG. BBM dan LPG subsidi hanya diperuntukan untuk masyarakat miskin, sehingga masyarakat mampu agar beralih menggunakan BBM dan LPG non subsidi.

“Apresiasi tak terhingga kepada pemerintah karena dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG, pemerintah telah berusaha keras menjaga daya beli masyarakat,” kata Nicke. 

Baca Juga: Demi Subsidi Tepat Sasaran, Pertamina Buka Pendaftaran di MyPertamina

4. Pertamina hemat 1,3 miliar dolar AS sepanjang 2021

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Nicke menambahkan, Pertamina semakin termotivasi untuk melanjutkan berbagai program efisiensi dan terobosan di seluruh lini bisnis yang telah diinisiasi sehingga sepanjang tahun 2021 menghasilkan penghematan sebesar 1,3 miliar dolar AS. Menurutnya, capaian efisiensi ini menjadi motivasi dan akan terus berlanjut di tahun 2022.

Pertamina akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan pemerintah untuk BBM dan LPG dalam APBN 2022 dapat lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

“Pertamina akan menjalankan amanah dari pemerintah dengan terus memperkuat tata Kelola penyaluran BBM dan LPG agar lebih tetap sasaran antara lain dengan pendaftaran kendaraan di website MyPertamina,” imbuh Nicke.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya