Proyek Jumelai On Stream, Produksi Gas Bisa Tembus 45 MMSCFD
Jumelai jadi proyek green field pertama Pertamina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menyatakan, proyek pengembangan lapangan Jumelai telah on stream per Jumat (20/5/2022) lalu. Proyek Jumelai menandakan dimulainya aliran gas dari anjungan JML1 di lapangan South Mahakam ke Lapangan SPS.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan, produksi gas dari proyek ini diperkirakan sebesar 45 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari).
“Dengan produksi yang cukup besar, maka produksi dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional sekaligus sebagai penggerak roda perekonomian bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur,” kata Julius melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: PHM Lakukan Perawatan Fasilitas Migas di Wilayah Kerja Mahakam
1. Jumelai jadi proyek green field pertama
Direktur Utama Regional Kalimantan - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, menyampaikan bahwa proyek Jumelai merupakan proyek green field pertama dari PHM yang beroperasi di tahun 2022.
“Proyek ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2020, dengan penandatanganan kontrak dengan mitra kerja PHM yaitu PT Meindo Elang Indah. Tercatat sekitar 4,6 juta safe manhour dan tanpa lost time injury (LTI) telah dicapai oleh tim project selama pekerjaan berlangsung dan hal ini merupakan sesuatu pencapaian yang luar biasa,” ucap Chalid.
Dalam kurun waktu dimulainya hingga akhir, proyek ini dilaksanakan dalam kondisi pandemik COVID-19, tetapi tetap dapat diselesaikan dengan baik dan aman.
“Untuk itu kami mengapresiasi untuk seluruh perwira yang sudah bekerja dengan baik dalam menyelesaikan proyek ini,” kata Chalid.
Baca Juga: Kinerja PHM Lampaui Target Berkat Berbagai Inovasi
Lebih lanjut, anjungan JML1 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMSCFD. Dengan rencana beroperasinya tiga anjungan proyek JSN diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20 persen pada tahun 2024.
Sebagai informasi, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas di wilayah kerja Mahakam di Kalimantan Timur. PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya berkomitmen menjalankan operasi migas yang selamat, handal, patuh dan ramah lingkungan serta mendukung pemerintah daerah dalam peningkatan kapasitas dan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat yang ramah inovatif dan berkelanjutan.