TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uni Eropa Siapkan Sanksi Buat Ekspor Emas Asal Rusia

Total tujuh paket sanksi dikeluarkan Uni Eropa bagi Rusia

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa menargetkan sanksi terhadap ekspor emas asal Rusia. Langkah Uni Eropa tersebut adalah paket sanksi terbaru yang rencananya diterapkan seiring masih berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina.

Uni Eropa sejauh ini telah menyetujui enam paket sanksi terhadap Rusia. Paket sanksi terakhir disahkan pada Juni 2022 lalu yakni pemberlakukan larangan sebagian besar impor minyak Rusia.

"Perang brutal Rusia melawan Ukraina terus berlanjut. Oleh karena itu, kami mengusulkan hari ini untuk memperketat sanksi keras kami terhadap Kremlin. Kami ingin menegakkan sanksi secara lebih efektif dan memperpanjangnya hingga Januari 2023 mendatang," kata Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga: Jokowi: Putin Setuju Buka Jalur Ekspor Gandum Ukraina

1. Sanksi emas Rusia sudah dibahas dalam forum G7

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk konferensi tingkat tinggi Uni Eropa pertama setelah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brussels, Belgia, Sabtu (18/7/2020) (ANTARA FOTO/Olivier Matthys/Pool via REUTERS)

Langkah sanksi terhadap ekspor emas asal negeri Beruang Merah telah disepakati oleh negara-negara paling maju di dunia pada pertemuan G7 pada akhir Juni 2022 lalu. Anggota Uni Eropa yakni Jerman, Prancis, dan Italia, ambil bagian dalam keputusan tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Jepang, telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

"Moskow harus membayar dengan harga tinggi untuk agresinya (ke Ukraina)," ucap Von Der Leyen.

Baca Juga: Kunjungi Kiev, 4 Pemimpin Eropa Ini Dukung Ukraina Gabung Uni Eropa

2. Realisasi sanksi ekspor emas Rusia dibahas pekan depan

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Proposal dari Komisi Uni Eropa tersebut akan dibahas pada pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa pada Senin (18/7/2022) nanti.

"Enam paket sanksi sebelumnya ditargetkan kepada ekonomi Rusia, sistem keuangan, bank sentral, pejabat tinggi pemerintah, serta Presiden Rusia Vladimir Putin dan lingkaran dalamnya," kata Von Der Leyen.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya