BPJS Kesehatan Berpotensi Tekor Rp28 Triliun di 2019
Angka itu termasuk defisit tahun sebelumnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - BPJS kesehatan berpotensi mengalami defisit lebih besar di 2019 yang diperkirakan bisa mencapai Rp28 triliun lebih. Direktur Keuangan BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso mengatakan sepanjang tahun ini saja angka defisit sudah mencapai Rp19 triliun. Jika ditambah dengan tahun sebelumnya, maka bisa tekor mencapai Rp28 triliun lebih.
"Estimasi kita pada current running seperti ini Rp28 triliunan. Ini carried dari tahun lalu Rp9,1 triliun plus yang ada tahun ini kan Rp19 triliun," ujar Kemal saat ditemui di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (21/8).
Baca Juga: Sri Mulyani Curhat ke DPR Penyebab BPJS Tekor
1. Kenaikan iuran hingga pembenahan sistem bisa menjadi solusi untuk mencegah defisit kian membengkak
Menurut Kemal, cara terbaik untuk memperbaiki neraca keuangan BPJS ialah kenaikan iuran serta perbaikan sistem layanan kesehatan, hingga meningkatkan pengawasan risiko. Jika itu tidak dilakukan, kata dia, keuangan BPJS bakal terus 'berdarah-darah'.
"Tadi Bu Menkeu (bilang) ada kan penyebab defisit, salah satunya iuran, ada hal-hal lain yang harus kita perbaiki, efisiensi, control, risk management, semua," tuturnya.
Baca Juga: Ini Sanksi Usulan Sri Mulyani Bagi Peserta BPJS yang Tak Bayar Iuran