TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Pedagang Ketoprak Menanti Normalnya Harga Kedelai dan Cabai

Terpaksa harga yang dibikin naik deh

IDN Times/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Belum selesai urusan harga kedelai melonjak, belakangan harga cabai pun ikut lepas kendali. Kenaikan harga kedelai yang menyebabkan sejumlah komoditas berbahan kedelai ikut melambung. Tempe dan tahu sempat menghilang di 

Sam, 40, merasakan betul dampak kenaikan harga ini. Sehari-hari, dia berdagang ketoprak, dengan tahu sebagai lauk utamanya, dan cabai sebagai campuran bumbunya. Mau tidak mau, dia memutuskan untuk menaikkan dagangan ketopraknya. 

"Tahu lagi mahal, udah gitu cabe juga ikut-ikutan mahal," katanya kepada IDN Times, Jumat (8/1/2021).

Senada, pedagang ketoprak lainnya, Jono, 37, mengatakan bahwa beberapa hari terakhir ini pedagang tahu yang berjualan di pasar sedikit. Dia juga tidak ingin mengurangi kualitas maupun kuantitas ketoprak hanya karena harga dikurangi. Oleh sebab itu dia memutuskan untuk menaikkan harga dari Rp10 ribu per porsi menjadi Rp12 ribu per porsi.

"Cari tahu kemaren susah. 3 hari lalu malah ga ada yang jualan. Saya sampai pakai kentang untuk ganti tahunya. Untungnya udah ada yang jual tapi baru 1-2 pedagang," tuturnya.

Jono mengaku kenaikan harga tersebut agak sedikit memberatkan konsumen. Meski pada akhirnya mereka menerimanya. "Ya saya bilangin dari awal kalau naik. Untungnya mereka menerima," imbuh dia.

Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Pengusaha Tempe Terancam Gulung Tikar

1. Konsumen tidak masalah harga naik

Pedagang ketoprak yang tengah berjualan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Salah satu konsumen, Agung, 21, mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan harga yang diberlakukan oleh para pedagang ketoprak. Dia mengaku memaklumi keputusan tersebut.

"Gak masalah sih. Karena emang kan lagi mahal. Paling penting sih porsi sama rasanya nggak berkurang," ucap dia.

Konsumen lainnya, Iwang, 24, mengatakan hal senada. Dia memaklumi kenaikan harga tersebut namun berharap harga bisa segera kembali normal. 

"Naik sedikit sih nggak masalah. Mudah-mudahan normal lagi," tutur dia. Namun, Iwang berharap pemerintah segera bisa melakukan upaya untuk membuat harga-harga kembali normal.

2. Lonjakan harga bahan pangan belum juga diatasi

Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Berdasarkan pantauan, harga cabai di sejumlah pasar rata-rata berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram. Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyebut harga cabai sangat tinggi tidak terkontrol.

Sedangkan kenaikan harga kedeleai terjadi sudah sejak akhir tahun lalu. Mahalnya kedelai berimbas pada kenaikan harga tahu-tempe bahkan kelangkaan kedua pangan ini. Rata-rata harga tahu dan tempe untuk kemasan kecil naik dari Rp4 ribu menjadi Rp5 ribu per kemasan. Sementara tahu dan tempe ukuran besar, harganya naik dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu per kemasan.

“Belum selesai persoalan harga tempe dan tahu karena tingginya harga kedelai. Saat ini kita dihadapkan pada 2 komoditas yang menurut IKAPPI cukup rawan untuk diwaspadai yaitu cabai rawit merah yang sudah tembus Rp100 ribu kembali dan juga daging sapi yang per hari ini mulai ada kenaikan. Daging sapi sendiri saat ini di angka Rp126 ribu dari Rp124 ribu, mengalami kenaikan,” jelasnya.

Reynaldi lebih lanjut mengatakan bahwa harga cabai saat ini juga sangatlah mahal. Bahkan dia menyebut harganya tidak terkontrol. Salah satunya, cabai rawit merah yang naik fantastis di kisaran angka Rp100 ribu.

Baca Juga: Setelah Kedelai, Harga Cabai dan Daging Sapi Melambung Tak Terkendali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya