TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dalam Bayang-bayang Resesi, Indonesia Bisa Apa?

Tak mudah membendung dampak resesi akibat pandemik COVID-19

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Resesi ekonomi menghantui seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Kondisi krisis tersebut lantas harus segera direspons guna mencegah dampak yang lebih parah.

Lantas, apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk menahan dampak tersebut?

Baca Juga: Ancaman Resesi di Depan Mata, Pertama Kali Sejak 1998

1. Memberikan insentif kepada sektor-sektor ekonomi yang terdampak

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan saat ini, pemberian insentif telah dilakukan oleh pemerintah. Sebut saja keringanan kredit bagi UMKM, keringanan pajak, hingga insentif berupa bansos maupun untuk tenaga kesehatan.

"Pak Jokowi sampai marah-marah begitu. Pemerintah mengeluarkan stimulus fiskal, BI melakukan pelonggaran moneter, OJK melakukan restrukturisasi kredit, itu kan semua upaya kita agar bisa selamat di tengah kondisi sekarang ini," kata Piter kepada IDN Times, Kamis (21/7/2020).

2. Pelonggaran PSBB bukan untuk membendung resesi

Ilustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Anata)

Pria yang juga merupakan dosen Perbanas Institute ini menjelaskan, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah bukan untuk mencegah terjadinya resesi. Menurutnya, pemerintah justru ingin fokus menahan pelemahan ekonomi yang lebih dalam.

"Kalau kita tidak lakukan itu kita lebih dalam lagi (dampaknya). Jadinya untuk menahan. Kebijakan itu untuk menahan. yang kita lakukan itu hanya untuk menahan supaya kontraksi tidak terlalu dalam," jelas dia.

Baca Juga: Sibuk Bahas Resesi Ekonomi, Apa sih Artinya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya