Gegara Virus Corona, Ekonomi Global Diprediksi Anjlok ke 1,5 Persen
Pertumbuhan ekonomi terlemah sejam krisis global 2008-2009
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat perekonomian global bergejolak. Kegiatan ekonomi di negara-negara terdampak menjadi ikut terimbas, termasuk Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD/Organisation for Economic Co-operation and Development) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 1,5 persen. Jika terealisasi, maka pertumbuhan ekonomi global tersebut menjadi yang terlemah sejak krisis global.
"Ini terlemah semenjak krisis global 2008-2009. Tentu proyeksi ini masih sangat dipengaruhi seberapa lama outbreak ini. Seberapa cepat dilakukan pengendalian, tentu seberapa mampu negara melakukan langkah-langkah yang meminimalkan dampaknya," ujarnya dalam video conference, Rabu (18/3).
1. Pertumbuhan ekonomi global 2020 turun jadi 2,4 persen, apabila dampak virus corona tidak meluas ke luar Tiongkok
Sri Mulyani menjelaskan, OECD memperkirakan ekonomi global 2020 bakal turun di 2,4 persen dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,9 persen. Hanya saja, realisasi itu bisa dicapai apabila skenario wabah virus corona tidak menyebar hingga ke luar Tiongkok pada triwulan I-2020.
"Dampaknya apakah dari sisi demand dalam hal ini consumption atau suply dari sisi production yang terjadi. Kalau dilihat risiko tersebut, pertumbuhan ekonomi global, OECD menyebutkan turun 0,5 persen menjadi 2,4 persen. Itu kalau penyebarannya di Tiongkok di triwulan pertama dan tidak menyebar ke negara lain," jelas Sri Mulyani.