TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Shahid Khan, Mantan Pencuci Piring yang Kini Berharta Rp118 Triliun

Semangat untuk menggapai mimpi ya

Konglomerat Amerika Serikat, Shahid Khan. (Dok. Forbes)

Jakarta, IDN Times - Kehidupan di dunia memang penuh teka-teki. Tidak pernah ada yang tahu bagaimana nasib seseorang di masa depan. Mereka yang tidak punya apa-apa sejak lahir, masih sangat mungkin menjadi orang bergelimang harta. Sebaliknya, orang yang bergelimang harta juga berpotensi menjadi miskin.

Kondisi tersebut dirasakan oleh pengusaha Pakistan-Amerika Serikat (AS), Shahid Khan. Seperti apa kisahnya? Berikut IDN Times mengulasnya.

Baca Juga: Riset: Orang Kaya Bisa Hidup Lebih Lama daripada Miskin?

1. Shahid Khan berharta Rp111 triliun

Ilustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Dilansir dari Forbes, kekayaan Shahid per 3 Februari 2022 tercatat sebesar 8,3 miliar dolar AS atau setara Rp118 triliun (kurs Rp14.300). Dia merupakan pemilik dari perusahaan otomotif bernama Flex-N-Gate. Perusahaan tersebut merupakan tempat dia bekerja dulu dan dibeli pada 1980. Sekarang, perusahaan bumper truk itu memiliki 62 pabrik dan 24 ribu pegawai di seluruh dunia.

Selain perusahaan tersebut, Khan juga merupakan pemilik dari klub NFL bernama Jacksonville Jaguars. Dia membelinya pada 2012. Tidak hanya itu, dia juga merupakan pemilik klub yang berbasis di Inggris bernama Fulham, yang dibelinya pada 2013.

2. Merantau ke AS dan sempat jadi pencuci piring

Patung Liberty Amerika Serikat (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Pada usia 16 tahun, Shahid memutuskan untuk merantau ke Negeri Paman Sam. Perjalanannya menjadi konglomerat pun dimulai dari sini.

Saat awal merantau, Shahid bekerja sebagai pencuci piring di salah satu restoran dengan bayaran 1,20 dolar per jam. Dia banting tulang agar tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

Usahanya tidak sia-sia. Shahid Khan berhasil menyelesaikan gelar B,sc jurusan teknis industri dari University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC) pada 1971. Pria kelahiran Pakistan ini kemudian menjadi warga negara AS pada tahun 1991.

Karir pertamanya adalah saat bergabung dengan Flex-N-Gate. Setelah lulus kuliah, dirinya terpilih menjadi Direktur Teknis di perusahaan tersebut. Dia merupakan pelopor pembuatan bumper mobil untuk truk pikup dan bengkel perbaikan.

Baca Juga: Kisah Sukses John Paul DeJoria, Dari Gelandangan Menjadi Konglomerat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya