TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nilai Aset Pemerintah di Jakarta Capai Rp1,1 Triliun

Angka ini masih bisa berubah karena masih diaudit oleh BPK

ANTARA FOTO/Rangga Jingga

Jakarta, IDN Times - Pusat pemerintah dipastikan bakal pindah ke ibu kota negara (IKN) baru, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Itu artinya, banyak gedung-gedung milik pemerintahan yang bakal nganggur.

Meski begitu, pemerintah tidak ingin membiarkan aset tersebut diabaikan. Rencananya, pemerintah akan melakukan tukar guling aset untuk mendapatkan dana segar dalam membangun IKN baru.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa bangunan pemerintah yang ada di Jakarta memiliki nilai yang besar. Hal itu diungkapkan oleh Bambang dalam diskusi pemindahan ibu kota ke-IV di kantor pusat Bappenas, Jakarta, Senin (16/9).

Baca Juga: Sejumlah Nama Sudah Masuk, DPR Siap Bentuk Pansus Pemindahan Ibu Kota

1. Valuasi aset bangunan pemerintah di Jakarta capai Rp1.123 triliun

IDN Times/Rochmanudin

Angka itu saat ini masih di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, besaran nilai aset yang di audit adalah Rp1.123 triliun.

"Semua kantor pemerintah mulai dari Bappenas dari Lapangan Banteng, kantor Pak Basuki (Kementerian PUPR) dan lain-lain," ujarnya.

2. Hanya 50 persen yang bisa dikerjasamakan

Pexels.com/Tom Fisk

Bambang menambahkan, dari total valuasi aset tersebut, hanya sebesar Rp500 - Rp600 triliun yang bisa dioptimalkan. Adapun aset-aset tersebut tidak hanya bangunan milik pemerintah melainkan juga rumah dinas para pejabat negara.

"Ini tidak hanya kantor (pemerintah), rumah dinas juga bagian dari aset.
Saya bangga kalau ditanya Jl. Denpasar, karena rumah dinas. Ini aset yang luar biasa. Sudah banyak banget. Di (jalan) Widya Chandra (komplek menteri). Itu bagian dari aset yang dikerjasamakan dengan swasta," jelas Bambang.

Baca Juga: Siap Jadi Penyangga Ibu Kota Baru, Balikpapan Tawarkan PSN ke Pusat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya