Pemilihannya Jadi Kontroversi, Ini Syarat Jadi Mitra Kartu Prakerja
Proses pemilihan mitra dianggap tidak transparan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemilihan sejumlah platform menjadi mitra Kartu Prakerja menjadi polemik. Pemerintah dianggap tidak transparan dan menguntungkan sebagian pihak.
Menurut Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yulius ada beberapa persyaratan untuk bisa menjadi mitra Kartu Prakerja.
"Untuk jadi platform ada syaratnya misalnya memiliki cakupan nasional. Memiliki IT yang memadai. Jangan yang abal-abal. Memiliki portal sendiri dan juga memiliki lembaga pelatihan berbasis kompetensi kerja," ujarnya dalam video conference, Rabu (23/4).
Pemerintah menggandeng delapan platform sebagai mitra Kartu Prakerja, tujuh di antaranya adalah startup yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy dari Ruangguru, Pijar Mahir--anak perusahaan Telkom, Mau Belajar Apa, Pintaria, dan Sekolahmu serta Sisnaker Kemenaker.
Baca Juga: Menjawab Keganjilan Pemilihan Provider Kartu Prakerja
1. Meski telah memenuhi syarat, belum tentu akan dipilih
Yulius menambahkan, platform yang memiliki persyaratan tersebut belum tentu bisa dipilih sebagai mitra Kartu Prakerja. "Nanti PMO akan mengklarifikasi, melihat lagi, oh ini ternyata memang sesuai atau tidak," katanya.
Ia juga menyebut bahwa pihaknya telah melakukan nota kesepahaman dengan delapan platform digital. Sayang, tak dijelaskan detil isi nota kesepahaman tersebut.
"Bahkan ketika proses penunjukkan bukan tiba-tiba saja. Kita sudah diskusi dengan lembaga internasional, dengan universitas dan lain-lain," tambahnya.
Baca Juga: Ruangguru Tanggapi Polemik Skill Academy sebagai Mitra Kartu Prakerja