PSBB Dilonggarkan, Airlangga Optimistis Ekonomi Pulih di Kuartal III
Ada asa dalam pelonggaran PSBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seluruh dunia sedang menghadapi ancaman ekonomi akibat pandemi. Pemerintah menyatakan strategi pemulihan yang cepat dan tepat dilakukan untuk menghindari krisis segala lini yang diprediksi bisa lebih berbahaya dari pandemik COVID-19.
Saat ini, pemerintah telah melakukan pelonggaran PSBB. Upaya tersebut diharapkan dapat memulihkan perekonomian Indonesia di kuartal III 2020 (Juli-September).
Di sisi lain, pemerintah juga sedang mempercepat pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Mengenai respons percepatan pemulihan ekonomi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ada tiga program dan kebijakan.
“Program PEN, program percepatan pemulihan ekonomi. Program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru. Reset dan transformasi, mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/7/2020).
Baca Juga: Kementerian BUMN Bantah Ada Politik di Balik Stimulus PEN Rp153,4 T
1. Tentang program exit strategy serta reset dan transformasi dalam pemulihan ekonomi
Perihal program exit strategy, lanjut Airlangga, ada tiga hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, perlunya timeboxing untuk berhasil di dua aspek, perekonomian pulih dan aman dari virus. Kedua, pencegahan penyebaran virus melalui perluasan kapasitas treatment dan testing, menemukan obat, dan vaksin.
"Terakhir penyelamatan perekonomian global, dukungan bagi masyarakat dan dunia usaha yang terdampak, pembukaan ekonomi saat virus mereda, dan percepatan pemulihan ekonomi,” ungkapnya.
Sedangkan mengenai reset dan strategi, Airlangga mengatakan bahwa pandemik COVID-19 mendorong dilakukannya transformasi ekonomi "di mana peran teknologi informasi penting di samping upaya percepatan perizinan, penyederhanaan birokrasi, serta reformasi digital,” tambahnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pemulihan Ekonomi Dapat 'Musuh Baru'