TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serapan Domestik Meningkat, Impor Minyak Turun Hingga 35 persen

Berkat kesepakatan dengan KKKS, upaya menekan impor berhasil

ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) terus berupaya menekan impor minyak mentah dari luar negeri. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan penyerapan minyak mentah dan kondensat dalam negeri secara optimal. 

Upaya itu diwujudkan dalam bentuk kesepakatan pembelian minyak mentah dan kondensat dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mencapai 123,6 ribu barel minyak mentah per hari (MBCD) dari 39 KKKS. 

Melalui kesepakatan ini perseroan mampu menekan impor minyak mentah sampai 35 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 339 ribu barel per hari (MBPD).

“Dari total volume tersebut, kami mengoptimalkan pasokannya sesuai dengan kebutuhan, jenis dan volume, serta kesepakatan bisnis yang dicapai,” kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan resmi, Selasa (13/8).

Baca Juga: Resmi! Pertamina Turunkan Harga Avtur Mulai Hari Ini

1. Serapan minyak sesuai kesepakatan dengan KKKS

DOk.IDN Times/Istimewa

Fajriyah menambahkan, delivery untuk total volume minyak mentah dan kondensat yang disepakati akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dan bisa berbeda-beda untuk setiap KKKS. 

"Begitu pula dengan jenis crude yang diserap Pertamina, juga bisa berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan pengolahan di Kilang," tuturnya.

2. Impor minyak mentah Pertamina turun

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dikatakan Fajriyah, dengan adanya penyerapan ini, maka berdampak pada penurunan impor minyak mentah Pertamina. Pihaknya mencatat pada periode Januari-Juni 2019, impor minyak mentah Pertamina tercatat sebesar 220 MBPD.

Dengan volume impor minyak mentah sebanyak 220 MBPD, maka komposisi impor dibandingkan lifting domestik yang sebesar 681 MBPD mencapai sekitar 25 persen banding 75 persen. 

"Kondisi ini membaik dibandingkan tahun 2018 dimana perbandingannya 37 persem (339 MBPD) impor dan 63 persen (571 MBPD) domestik,” jelas dia.

Baca Juga: Impor Migas Tinggi, Jokowi Ingatkan Jonan dan Rini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya