Sri Mulyani Curhat ke DPR Penyebab BPJS Tekor
Salah satunya karena banyak yang tidak membayarkan iuran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini melakukan rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Salah satu agenda yang dibahas terkait BPJS kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani 'curhat' soal penyebab defisitnya BPJS kesehatan. Data 2018 menunjukkan defisit BPJS sebesar Rp19,4 triliun. Lalu, pemerintah menyuntikkan BPJS sebesar Rp10,3 triliun.
Baca Juga: 98 Perusahaan Kaltim Menunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan
1. Banyak peserta BPJS tidak membayar tapi menikmati fasilitas kesehatan
Sri Mulyani mengatakan ada sekitar 32,5 juta peserta penerima upah (PPU) atau peserta bukan penerima upah yang menikmati layanan BPJS. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tidak membayar iuran BPJS.
Tak hanya itu, BPJS juga tidak bisa memungut iuran yang ditunggak oleh peserta. Hal itu pada akhirnya membuat BPJS harus mengalami defisit lantaran pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
"Mereka mungkin tidak membayar secara teratur mungkin sebagian besar menikmati layanan dan itu yang membuat BPJS menghadapi situasi sepeti sekarang," ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI, Rabu (21/8).
"Karena tidak teratur dan tidak bisa di-collect BPJS, namun mereka (BPJS) harus membayar untuk fasilitas kesehatan terutama untuk tingkat rujukan lanjut maka BPJS menjadi defisit," sambung dia.