TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Sebut Utang Semua Negara Naik gegara COVID-19

Kenaikan utang rata-rata 30-50 persen

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa utang semua negara mengalami lonjakan. Hal itu terjadi lantaran negara-negara tersebut menerapkan kebijakan countercyclical sebagai upaya mitigasi bencana COVID-19.

"Dengan adanya countercyclical, utang dari semua negara alami kenaikan," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa yang digelar secara virtual, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Duh, Setahun Jokowi-Ma'ruf, Setiap Orang Tanggung Utang Rp20,5 Juta

1. Kenaikan utang Indonesia dikelola dengan kehati-hatian

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan bahwa rasio utang Indonesia sebesar 36,41 persen terhadap PDB. Dia merinci bahwa utang Indonesia terdiri dari pinjaman sebesar Rp864,29 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp4.892,57 triliun.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa negara-negara G20 mengalami kenaikan utang rata-rata 30-50 persen.

"(Utang) Indonesia di sekitar 30 persen, sekarang naik ke 36-37 persen tapi kita tetap waspada menjaga semua lini agar ekonomi membaik," ucap dia.

2. Indonesia disebut pengemis utang

Diberitakan sebelumnya, Ekonom Senior Rizal Ramli menyebut Indonesia sebagai pengemis utang bilateral. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah saat ini lantaran bunga dari surat utang semakin mahal.

"Makanya ganti strategi jadi 'pengemis utang bilateral' dari suatu negara ke negara lain. Itu pun dapatnya recehan. Itu yang bikin shock," tulis Rizal Ramli dalam Twitter resminya.

Rizal Ramli pun mempertanyakan kebijakan yang ditempuh Jokowi. Dia menilai pemerintah saat ini harus menutupi utang dengan utang.

"Mas @jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah," lanjut dia.

Baca Juga: Disebut Pengemis Utang, Ini Fakta Perjalanan Utang RI Sepanjang 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya