TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tagihan Listrik Raffi Ahmad Capai Rp17 Juta, PLN Buka Suara

Tetap bijak menggunakan listrik selama di rumah ya!

Ilustrasi tarif listrik. (IDN Times /Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menyampaikan keluhannya terkait kondisi kelistrikan di rumahnya. Selain itu, keduanya juga mengeluhkan tingginya biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulan.

Petugas dari PT PLN (Persero) kemudian menyambangi rumah pasangan tersebut. Mereka datang untuk meminta testimoni terkait layanan tambah daya dari 23 kVA (kilo Volt Ampere) ke 33 kVA yang dilakukan pada tanggal 27 April lalu.

Petugas pun menerima keluhan dari Nagita Slavina terkait tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian token, yaitu sebesar Rp1 juta untuk dua hari atau kurang lebih Rp17 juta per bulan.

Baca Juga: Tagihan Listrik Membengkak? Lapor ke Nomor PLN 123

1. PLN sebut konsumsi listrik Raffi dan Nagita masih wajar

Ilustrasi petugas PLN sedang merawat instalasi listrik. Dok. PLN UID Jateng dan DIY

Menanggapi hal tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan bahwa biaya konsumsi listrik untuk daya listrik yang dimiliki oleh pelanggan masih berada dalam batas wajar. Apalagi, Nagita juga menyebutkan bahwa ada banyak peralatan elektronik di rumahnya, seperti kulkas yang jumlahnya 10 buah.

“Tingginya biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atas nama Raffi Ahmad dengan daya listrik 33.000 VA atau 33 kVA dikarenakan beban pemakaian listrik atau konsumsi listrik yang tinggi juga. Bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/6).

2. Raffi Ahmad disarankan membeli token sesuai dengan biaya yang dikeluarkan setiap bulan

Ilustrasi. Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/4/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Sigit menambahkan untuk mengatasi kendala terkait token listrik yang harus diinput berkali-kali, disarankan pelanggan membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan. Itu artinya, bila biaya yang dikeluarkan Raffi Ahmad sebesar Rp17 juta untuk tarif listrik, maka nilai tersebut menjadi patokan token yang harus dibeli.

Selanjutnya, petugas juga memeriksa panel listrik di rumah pasangan Raffi dan Nagita. Karena berdasarkan keluhan istri Raffi Ahmad tersebut, listrik di rumahnya sering turun alias jepret. Hasil dari pemeriksaan tersebut, petugas menemukan bahwa listrik rumah pasangan tersebut sering turun atau jepret dikarenakan alat bernama MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik pelanggan overload karena pembagian beban listrik yang tidak merata.

Dikarenakan batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter, petugas PLN merekomendasikan pasangan tersebut untuk menghubungi instalator resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan.

Baca Juga: Tagihan Listrik Naik 600 Persen, Warga Jateng Adukan PLN ke Ombudsman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya