TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Biasa, Inflasi di April 2020 yang Melambat ke 0,08 Persen

Penyebabnya karena lebih rendah dibanding periode Ramadan

Ilustrasi inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat capaian inflasi pada April 2020 sebesar 0,08 persen. Secara tahun kalender, inflasinya tercatat sebesar 0,84 persen dan tahunannya sebesar 2,67 persen.

"Bahwa pergerakan inflasi ini tidak biasa kalau dibandingkan dengan pola sebelumnya. Tahun lalu ketika memasuki Ramadan pada Mei inflasi meningkat. Tahun ini inflasi justru melambat. Maret 0,10 persenan bulan ini 0,08 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Senin (4/5).

Baca Juga: Fakta-fakta Proyeksi Perekonomian Indonesia di Tengah Imbas COVID-19 

1. Dari pemantauan 90 kota, sebanyak 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota deflasi

Ilustrasi inflasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Suhariyanto mengungkapkan dari hasil pemantauan BPS di 90 kota, sebanyak 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Cirebon, Depok dan Balikpapan sebesar 0,02 persen. 

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar -0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di Bogor dan Semarang sebesar -0,02 persen. "Pangkalpinang penyebabnya penurunan tarif angkutan udara," ucapnya.

2. Inflasi Maret lebih tinggi dibanding April 2020

Kepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Inflasi pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,10 persen. Secara tahun kalender, inflasinya tercatat sebesar 0,76 persen dan tahunannya sebesar 2,96 persen. "Berarti inflasi ada di bawah 3 persen. Dari angka ini bahwa inflasi Maret cukup terkendali," tutur Suhariyanto.

Suhariyanto mengungkapkan dari hasil pemantauan BPS di 90 kota, sebanyak 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhouksumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi di Surabaya, Surakarta, serta Pekanbaru sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar -1,91 persen dan deflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar -0,01 persen. "Deflasi penyebabnya turunnya tiket angkutan udara. Sehingga sumbangannya 0,77 persen," imbuh dia.

Baca Juga: Menanti Data Inflasi, IHSG Terseret ke Zona Merah 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya