TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Tantangan RI Tingkatkan Kualitas SDM Dalam Negeri

Indoensia bakal menikmati bonus demografi pada 2030-2040

IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Indonesia diperkirakan pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Dengan potensi itu, pemerintah harus bisa mengoptimalkannya dengan baik. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Langkah ini juga bakal mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik di masa depan.

Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro dalam Indonesia Development Forum (IDF) di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).

Namun, untuk bisa mewujudkan itu, Bambang mengatakan ada tiga tantangan yang harus dipenuhi. Apa saja itu?

Baca Juga: Jokowi Minta Semua Kementerian Prioritaskan Pembangunan SDM

1. Kualitas daya saing yang masih rendah dibanding negara tetangga

IDN Times/Prayugo Utomo

Kualitas daya saing SDM Indonesia masih belum memenuhi harapan. Keterampilan khususnya skill, masih cukup rendah. Hal itu membuat daya saing pekerja di Indonesia masih kalah dengan negara lain.

Bahkan, kualitas SDM Indonesia lebih rendah dibanding negara tetangganya di ASEAN seperti Malaysia, Thailand hingga Filipina.

"Daya saing SDM Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya peringkat 65 dari 130 negara dengan skor 69,12. Kita tertinggal dengan Malaysia di peringkat 33, Vietnam 64, Thailand 40, dan Filipina 50. Isu pendidikan vokasi menjadi isu perbaikan di bidang pendidikan saat ini," ujarnya.

2. Pekerja sektor informal

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan jika saat ini sebagian dari pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal dengan produktifitas yang rendah. Hal itu ikut mempengaruhi kualitas daya saing pekerja di Indonesia.

"Sektor manufaktur belum berhasil menjadi penggerak utama dalam penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu pemerintah akan mengembangkan sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja seperti di pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digital," jelas dia.

Baca Juga: Jokowi: RAPBN 2020 Prioritaskan untuk Pembangunan SDM

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya