Triwulan IV-2019, Utang RI Naik Jadi Rp5.660 Triliun
Kenaikannya 7,7 persen secara year on year
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2019 mengalami perlambatan. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$404,3 miliar atau setara Rp5.660 triliun (kurs Rp14 ribu).
Utang itu terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$202,9 miliar dan utang sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$201,4 miliar. ULN Indonesia tersebut tumbuh sebesar 7,7 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 10,4 persen (yoy).
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2).
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Lagi, Oktober Jadi Rp5.608 Triliun
1. ULN pemerintah tumbuh melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya
Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$199,9 miliar atau tumbuh 9,1 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 10,3 persen (yoy). Pertumbuhan ULN pemerintah tersebut ditopang oleh arus masuk investasi nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan penerbitan dual currency global bonds dalam mata uang USD dan Euro.
"Hal tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tinggi dan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun," ucap Onny.
Baca Juga: November 2019, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Tipis Jadi Rp5.619 T