3 Proyek PLTS Patungan RI-Singapura Segera Dibangun di Batam
Ekspor perdana energi bersih 100 MW ditargetkan pada 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times — Tiga proyek pembangkit listrik tenaga surya sepakat dikembangkan oleh perusahaan patungan Indonesia dan Singapura. Ekspor perdana dari energi bersih dan terbarukan sebesar 100 MW ditargetkan akan bisa dilakukan pada 2024 mendatang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, proyek ini merupakan bagian dari komitmen global untuk mencegah terjadinya perubahan iklim, Indonesia serius mengembangkan energi baru terbarukan. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar mulai dari tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan arus bawah laut.
“Indonesia bukan hanya akan bisa memenuhi kebutuhan energi bersih dan terbarukan untuk kepentingan dalam negeri, tetapi juga untuk negara di sekitarnya. Ekspor perdana 100 MW dari Pulau Bulan merupakan tonggak pertama bagi Indonesia untuk menyediakan energi bersih dan terbarukan,” kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10/2021).
Arifin berharap, pengembangan energi baru terbarukan bisa ikut mendorong bangkitnya industri dalam negeri untuk menghasilkan panel surya. "Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah membuka lapangan kerja dan keahlian di bidang energi baru terbarukan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Pabrik di Jabar Mau Pakai PLTS Atap
Baca Juga: Panel Surya Digondol Maling, Balikpapan Rugi Rp50 Juta
1. Rencana ekspor listrik tenaga surya sudah sejak 3 tahun lalu
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menjelaskan, rencana ekspor listrik tenaga surya dari Pulau Bulan sudah dimulai sejak tiga tahun lalu. Berbagai kajian dilakukan secara panjang dan akhirnya mendapatkan komitmen pembelian dari Energy Market Authority untuk bisa menyuplai kebutuhan energi listrik untuk Singapura.
“Sekarang tugas kami merealisasikannya. Ada 1.000 ha lahan yang tersedia sehingga bisa menghasilkan 1 GW. Namun untuk tahap pertama akan diekspor 100 MW dan harapannya sudah bisa direalisasikan 2024 nanti,” kata Hilmi.
Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan