TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Menteri RI ke Korea Selatan untuk Cari Investor lewat CEPA

Mereka mencari investor untuk industri kendaraan listrik

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Empat menteri Indonesia yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan berangkat ke Korea Selatan (Korsel) Selasa.

Laporan dari Yonhap News, keempat menteri tersebut akan menghadiri upacara penandatanganan resmi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Korea dan Indonesia pada 18 Desember 2020. Selain itu, mereka juga akan mencari investor untuk industri kendaraan listrik.

"Total 40 orang, termasuk ke empat menteri, asisten dan pengusaha," tulis Yonhap News yang dilansir Selasa (15/12/2020) malam.

Baca Juga: Dua Investor Besar AS Merapat ke Indonesia, Dubes Singgung Omnibus Law

1. Para menteri akan bertemu dengan petinggi Hyundai, LG dan POSCO

(Ilustrasi PT Hyundai Engineering & Construction) Yonhap

Setibanya di Bandara Incheon pada Rabu pagi (16/12/2020), delegasi dari Indonesia akan dibebaskan dari karantina 14 hari setelah vmendapatkan hasil tes negatif COVID-19. Para menteri akan bertemu dengan beberapa petinggi di Hyundai Motors, LG, POSCO, dan kunjungan lapangan. Mereka lalu akan kembali ke Indonesia pada 19 Desember pagi.

Yonhap News mengatakan menteri-menteri Indonesia berangkat ke Korsel karena investasi dari Korsel dianggap penting. Selain itu pemerintah Indonesia juga akan mengusulkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau Omnibus Law ke para investor di Korsel.

2. Bahas industri kendaraan listrik

Dok. Istimewa / Garuda Indonesia

Sebagai penghasil nikel, kobalt, dan mangan yang digunakan dalam baterai, Indonesia telah menetapkan target untuk menjadi hub industri kendaraan listrik pada tahun 2030, dan telah melakukan upaya untuk menarik para pembuat baterai seperti LG Energy Solutions serta produsen mobil.

Pemerintah Indonesia telah bernegosiasi agar LG Energy Solutions untuk berinvestasi sekaligus dari proyek pertambangan nikel seperti Maluku Utara serta industri peleburan dan pabrik produksi baterai mobil.

"Pemerintah Indonesia ingin menandatangani MOU atau LOI dengan LG Energy Solutions selama kunjungan ini, namun sejauh ini belum ada konfirmasi.
Namun, pihak terkait mengatakan kemungkinan penandatanganan masih terbuka selama kunjungan tersebut," tulis Yonhap News.

Baca Juga: IA CEPA Resmi Berlaku, Bea Masuk Produk RI ke Australia Kini Dihapus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya