Cerita Sri Mulyani Soal APBN 2020: Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Awalnya didesain jadi anggaran negara yang sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menceritakan kisah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang disusun di 2019. Ani, sapaan akrabnya mengatakan anggaran kala itu didesain untuk menjadi anggaran yang sehat mengacu berbagai faktor ekonomi yang juga baik kala itu.
"Jadi (APBN) 2020 itu tadinya kita desain untuk jadi APBN yang sehat, di mana primary balance (keseimbangan primer) mendekati balance dan defisit hanya 1,76 persen dari GDP atau Rp307,2 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang 2,2 persen dari GDP," kata Ani dalam acara Forum Pimred secara virtual, Selasa (16/2/2021) malam.
Untuk diketahui, keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.
Baca Juga: APBN Tidak Cukup, Jokowi Sebut Investasi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi
Ani menceritakan, kala itu pemerintah berharap APBN 2020 dapat mendongkrak perekonomian tumbuh di atas 5 persen dengan penerimaan pajak yang akan mencapai Rp1.642,6 triliun, pabean cukai Rp223,1 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp367 triliun.
Sehingga total pendapatan negara diharapkan mencapai Rp2.233 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.540,4 triliun. Dengan begitu maka didapatkan proyeksi keseimbangan primer sebesar Rp12 triliun yang jauh lebih kecil dibandingkan APBN 2019 sebesar Rp73 triliun.
"Itu desain APBN dalam kondisi di mana kita berharap 2020 tadi dengan optimisme, pertumbuhan ekonomi baik, perdagangan internasional vibrance dan kita mampu mendorong perekonomian melalui investasi, konsumsi dan ekspor. Namun manusia berencana Tuhan menentukan lain. Maret kita pandemik, seluruh dunia kena pandemik," kata Ani.
1. Manusia berencana, Tuhan menentukan lain
Baca Juga: Jokowi Minta Menteri Hati-hati Bikin Indikator Ekonomi Makro di APBN