TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak COVID-19 ke Ekonomi Indonesia Lebih Ramah Dibanding Negara Lain

Negara lain bisa minus lebih dari 3 persen

ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Mirza Adityaswara, mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan minus 2,8 persen akibat terimbas wabah COVID-19.

Data ini mengacu pada laporan Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

"Tahun ini minus 2,8 persen tapi tahun depan membaik menjadi 5,2 persen," katanya dalam webinar dengan tema 'New Normal - New Business Model - New Hope', Selasa (23/6).

1. Skenario terburuk perekonomian Indonesia

Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika Indonesia mengalami dua kali puncak COVID-19 atau double hit scenario, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 3,9 persen dan membaik menjadi 4,5 persen pada tahun berikutnya.

"Ini lebih baik dari pada beberapa negara seperti Rusia, Afrika Selatan dan lainnya," kata Mirza.

2. Pertumbuhan ekonomi negara lainnya

IDN Times / Auriga Agustina

Data OECD memprediksi nasib perekonomian Indonesia lebih baik dari pada kebanyakan negara. Misalnya pada skenario single hit, Indonesia lebih baik dari Argentina (-8,3 persen), Brasil (-7,4 persen), India (-3,7 persen), Meksiko (-7,5 persen), Rusia (-8 persen), Arab Saudi (-6,6 persen), Afrika Selatan (-7,5 persen) dan Turki (-4,8 persen).

Beberapa negara yang lebih baik dari Indonesia adalah Tiongkok (-2,6 persen) dan Korea Selatan (-1,2 persen). "Untuk rata-rata dunia pada skenario single hit minus 6 persen," ucap Mirza.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya