TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonom: Kesenjangan Ekonomi Era Jokowi Lebih Buruk dari Orde Baru

Benarkah demikian? Apa buktinya?

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini menilai kesenjangan sosial pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo lebih buruk dari era orde baru (orba).

"Hasilnya gini ratio mengalami sedikit penurunan, tetapi tetap lebih jelek dibandingkan pemerintahan pada masa Orde Baru jika dilihat dari sekadar angka gini rasio pengeluaran keluarga," kata Didik, Selasa kemarin 18 Februari 2020.

Baca Juga: Dengan Kube, Pemerintah Targetkan Rasio Gini 2019 Turun 0,36 

1. Kebijakan Jokowi instan, minimal dan populis

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 12 Februari 2020. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Didik mengkritik pemerataan pembangunan yang dilakukan Jokowi instan dan minimal. "Bahkan bisa dikritik, kebijakan pemerintah karena tidak serius dan tidak kuat," ujarnya.

Desakan politik menyenangkan konstituen juga dinilai menjadi sebab Jokowi akhirnya mengambil kebijakan bersifat populis tuna, contohnya adalah program Dana Desa.

"Tidak salah kebijakan itu, tetapi itu kategori kebijakan bermutu rendah," kata Didik.

2. Program Dana Desa seperti bagi-bagi duit ke konstituen

Suasana pertemuan kades yang membahas tentang dana desa. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Program Dana Desa menjadi soroton Didik. Pesatnya kenaikan dana desa namun tingginya gini ratio menjadi dasar kritikan Didik.

Menurutnya program itu sangat politis untuk membeli suara karena dipromosikan oleh partai politik. "Seperti bagi-bagi uang ke konstituen, seperti bermanfaat tapi kurang produktif," katanya.

Baca Juga: Indo Barometer: Ekonomi Jadi Masalah di 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya