TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Daftar 13 Negara yang Sudah Resesi Ekonomi gegara COVID-19

Paling banyak di Eropa

Ilustrasi Suasana Sekitar London Bridge, London, Inggris (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona benar-benar membuat negara di dunia merana. Virus yang dikenal dengan nama COVID-19 ini juga memukul sektor perekonomian yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi negatif.

Banyak negara yang mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal I atau periode Januari-Maret dan kuartal II atau periode April-Juni secara berturut-turut alias resesi ekonomi.

Nah berikut ini adalah 13 negara yang sudah masuk jurang resesi. IDN Times membahasnya berdasarkan wilayah mereka.

Baca Juga: Cegah Resesi, Jokowi Mau Masyarakat Keluar Rumah dan Aman Berbelanja

1. Eropa Barat

Seorang pelancong melakukan tes virus corona (COVID-19) secara sukarela pada pusat pengujian di stasiun layanan Hochfelln di jalan tol A8 dekat kota Bergen, Jerman, Kamis (30/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Michael Dalder)

Untuk Eropa Barat tercatat ada 3 negara yang mengalami resesi. Jerman adalah negara di Benua Biru sekaligus di Eropa Barat pertama yang mendeklarasikan diri mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi Negeri Panzer mengalami kontraksi di kuartal II 2020. Secara kuartal ke kuartal (QtQ) ekonomi Jerman minus 10,1 persen. Sebelumnya di kuartal-I 2020, ekonominya minus 2,2 persen.

Lalu ada Inggris yang mencatatkan pertumbuhan negatif sejak kuartal pertama. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi mereka minus 1,7 persen dan pada kuartal II minus 20,4 persen. 

Prancis juga mengalami hal serupa. Negara yang terkenal dengan sektor mode atau fashion-nya mengalami pertumbuhan ekonomi minus 13,8 persen pada kuartal II setelah sebelumnya minus 5,7 persen di kuartal I.

2. Eropa Selatan dan Tengah

pexels.com/Pixabay

Di benua Eropa Selatan ada dua negara yang tercatat mengalami resesi. Pertama adalah Italia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 5,5 persen pada kuartal I dan minus 17,3 persen pada kuartal pertama yang mengakibatkan mereka terjun ke jurang resesi.

Negara di Eropa Selatan lainnya adalah Spanyol. Negara matador ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 4,1 persen dan minus 22,1 persen.

Sementara di Eropa Tengah, Polandia adalah negara terbaru di dataran Eropa yang mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi mereka minus 8,9 persen pada kuartal II setelah pada kuartal I minus 0,4 persen. Dilansir dari Aljazeera, ini adalah resesi pertama mereka sejak akhir era komunis lebih dari 30 tahun yang lalu, menurut data yang diterbitkan oleh kantor statistik Polandia.

3. Amerika Serikat

Presiden AS, Donald Trump, saat memimpin sebuah rapat pada bulan September 2019 lalu. Foto: facebook.com/DonaldTrump

Amerika Serikat (AS) adalah satu-satunya negara di benua Amerika yang masuk jurang resesi. Ekonomi Negara Paman Sam ini terkontraksi atau tumbuh minus 32,9 persen pada kuartal II 2020.

Sebelumnya pada kuartal I 2020 ekonomi AS sudah terkontraksi sebesar minus 5 persen. Dengan demikian, AS resmi mengalami resesi karena telah dua kuartal (enam bulan) berturut-turut ekonominya tumbuh negatif.

Baca Juga: Indonesia Selangkah Lebih Dekat Menuju Resesi

4. Asia Tenggara

Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein (www.twitter.com/@HishamuddinH2O)

Di Asia Tenggara, Malaysia, negara terbaru yang terkena resesi adalah Malaysia. Dilansir dai The Edge Markets, pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Malaysia tercatat minus 16,5 persen. Sebelumnya, pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Malaysia sudah minus 2 persen.

Bloomberg melaporkan, kontraksi ini adalah yang terbesar dihadapi Negeri Jiran tersebut sejak krisis keuangan Asia lebih dari dua dekade lalu. PDB Malaysia menyusut 17,1 persen pada kuartal kedua dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja terburuk sejak kuartal keempat 1998.

Kedua adalah Singapura yang mengalami kontraksi 41,2 persen pada kuartal II. Setelah sebelumnya pertumbuhan ekonomi mereka minus 0,3 persen di kuartal I.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) menyebut ekonomi Singapura terkoreksi secara tahunan (YoY) 12,6 persen memasuki kuartal kedua tahun 2020. MTI mengatakan GDP di kuartal pertama mengalami angka negatif karena pemerintah menerapkan semi lockdown yang disebut "Circuit Breaker."

Ketiga adalah Filipina. Kuartal II mereka tumbuh negatif 16,6 persen dan minus 0,7 persen pada kuartal I. Ini adalah resesi pertama mereka sejak 29 tahun.

Baca Juga: Uni Eropa Resmi Masuk Jurang Resesi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya