TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kritik Kebijakan Pengetatan Anggaran, Rizal Ramli: Yunani Aja Gagal!

“Ekonomi makin nyungsep” kata Rizal Ramli

IDN Times / Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik pemerintah yang kukuh memberlakukan kebijakan pengetatan anggaran (austerity policy) untuk menangani masalah ekonomi Indonesia saat ini.

Austerity policy dinilai sebagai kebijakan gagal yang pernah diterapkan di dunia, termasuk Amerika Serikat.

“Karena austerity itu program gagal di seluruh dunia. Amerika coba puluhan kali, ekonomi lambat malah pengetatan pajak, pengetatan pengeluaran akhirnya ekonomi makin nyungsep,” kata Rizal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (26/9).

1. Pengetatan anggaran yang akhirnya merugikan Yunani

Pexels/Negative Space

Rizal mengambil contoh Yunani yang pernah menggunakan kebijakan tersebut sebanyak tiga kali namun hasilnya justru memburuk. Memang, kondisi ekonomi bisa membaik dalam waktu 6 tahun setelahnya, namun ada pengorbanan dari rakyat.

Salah satu dampaknya anjloknya harga aset dan saham perusahaan yang kemudian terjadi pengambilan aset dan tanah oleh pengusaha China.

“Di Yunani gagal 3 kali dicoba. Pertama rakyat makin miskin. Coba kedua makin anjlok, coba ketiga makin anjlok sehingga harga aset, harga saham perusahaan anjlok baru dateng pengusaha China yang beli aset dan tanah dengan harga murah,” jelasnya.

Baca Juga: 4 Hal Ini yang Menyebabkan Ekonomi Dunia Galau

2. ‘Obat’ yang sudah dites puluhan kali namun gagal

IDN Times / Helmi Shemi

Austerity policy ini disebut Rizal sebagai ‘obat’ gagal yang telah dicoba sebanyak puluhan kali di Asia dan Afrika. Bahkan negara maju menolak menggunakan kebijakan ini saat terjadi pelemahan ekonomi di negara mereka.

“Negara maju kalau ekonomi melambat dia pompa dengan stimulus, dengan tingkat bunga yang murah sekali. itu terjadi tahun 2008 terjadi waktu macam-macam, Jepang juga demikian. Misal trade war barang akan bermasalah, dia injeksikan uang ke dalam sistem perbankan, besar sekali. Sehingga uangnya jatuh itu menciptakan stimulus baru,” papar Rizal.

Baca Juga: 7 Ramalan Bank Dunia Terhadap Perekonomian Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya