TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Bahlil: Groundbreaking Pabrik Mobil Listrik Dimulai Agustus

Indonesia kian serius dalam mengembangkan mobil listrik

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Webinar HUT ke-7 IDN Times #7agaSemangat "Investor Lokal Anak Kandung yang Perlu Didukung" pada Selasa (15/6/2021). (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) bulan depan. Proyek yang dibangun bersama konsorsium asal Korea Selatan, LG, diharapkan menjadi awal dari upaya pemerintah yang serius mengembangkan mobil listrik.

"Insya Allah Agustus ini groundbreaking tahap pertama untuk pembangunan pabrik baterai mobil di Indonesia. Ini pertama kali di republik ini, bukan kacang goreng," kata Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Menkeu Mau Naikkan PPnBM Mobil Hybrid Demi Investor Mobil Listrik

1. Jika setop berinvestasi, investor akan rugi

Ilustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bahlil mengatakan pengembangan industri mobil listrik terus berjalan meski ada pandemik COVID-19. Ia mencontohkan pada kuartal II 2020, penanaman modal asing (PMA) Indonesia tercatat lebih dari 50 persen. Padahal saat itu COVID-19 mulai menyebar di Indonesia.

"Tidak mungkin begitu dia bangun, karena COVID dihentikan. Itu akan rugi. Contoh Hyundai investasi 1,5 miliar dolar AS. Dia bangun terus sekali pun di COVID," kata Bahlil.

Baca Juga: Ini Deretan Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau!

2. Pemerintah kejar target mobil listrik?

Pengisian daya mobil listrik (credit: pixabay)

Diberitakan sebelumnya, Bahlil mengatakan pabrik baterai mobil listrik ini akan mulai dibangun akhir Juli ini dan akan mulai beroperasi dan berproduksi pada 2023 mendatang.

"Insya Allah ini akan berproses dan berproduksi di tahun 2023 akhir untuk tahap pertama 10 giga," kata Bahlil.

Baca Juga: Jos! Realisasi Investasi RI Rp233 Triliun di Kuartal II 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya