TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Ada Aroma Politis di Kartu Prakerja

Nah lho, kok bisa ada permainan parpol di sini?

(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menduga ada permainan partai politik dalam program Kartu Prakerja. Terlebih dengan besar anggaran yang mencapai Rp5,6 triliun.

"Saya duga ada permainan yang melibatkan partai politik dalam program Kartu Prakerja," sebut Huda saat dihubungi IDN Times, Sabtu (2/5).

Baca Juga: Pengajar Cabut Konten dari Kartu Prakerja, Skill Academy Buka Suara

1. Ada yang janggal dari program ini

https://www.prakerja.go.id/

Huda menilai ada beberapa kejanggalan dalam program ini. Pertama, ia mempertanyakan kenapa Kartu Prakerja masuk di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian).

Padahal, jika berbicara teknis, seharusnya program ini tidak berada di bawah kementerian yang dipimpin Airlangga Hartarto itu melainkan langsung di bawah kementerian teknisnya yaitu Kemenaker. 

"Pasti akan menimbulkan pertanyaan. Terlebih Menko Perekonomian saat ini dipegang oleh orang partai," ujar Huda.

2. Program Kartu Prakerja bisa jadi kendaraan citra politik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Alasan kedua, Huda menilai program ini bisa menjadi kendaraan pencitraan politik bagi si 'empunya' program ini. "Saya jadi inget program dana desa yang ada tarik menarik antar kepentingan parpol. Program kartu Prakerja juga sama," kata Huda.

Huda juga mengkritik bahwa program ini tidak menjamin peserta akan mendapat pekerjaan. "Ini program cuma pengen terlihat bansos (bantuan sosial) tapi kementerian terkait terlihat memaksakan program Kartu Prakerja jalan. Jadi pemerintah saat ini menghambur-hamburkan uang di mana saat ini negara sedang butuh-butuhnya anggaran," kata Huda.

Baca Juga: Kartu Prakerja Dituding hanya Buang Uang Untungkan Lembaga Pelatihan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya