TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha Hotel Kian Terpuruk sejak Rapat-rapat Digelar Virtual

Ruang hotel untuk meeting atau event tidak laku

Sebuah hotel tutup sementara akibat wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Jakarta, IDN Times - Pengusaha hotel mengaku kian terpuruk dengan makin menjamurnya rapat yang dilaksanakan secara virtual selama pandemik COVID-19. Sebab dengan kondisi tersebut, tidak ada rapat atau acara yang digelar di ruangan atau ballroom hotel.

"Sekarang ini meeting semua virtual. Yang punya ballroom repot karena semua orang virtual. Ini yang kita bilang terjadi penurunan demand," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, dalam webinar Wonderful Indonesia: Reviving The Tourism Industry oleh Media Group News.

1. Industri hotel sempat bergairah pada long weekend

IDN Times / Arief Rahmat

Pada akhir Oktober lalu, Indonesia mendapat libur panjang dari 28 Oktober 2020 sampai 1 November 2020. Hal ini menurut Hariyadi juga berdampak pada industri perhotelan yang naik 54,25 persen. Meski begitu, industri hotel kembali lesu.

"Begitu selesai (long weekend) drop dan pariwisata dituding bikin klaster (COVID-19) baru," katanya.

2. Pembatasan masyarakat untuk menyentop penyebaran COVID-19 memukul pariwisata

Infografis PPKM Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021 (IDN Times/Rikha Khunaifah Mastutik)

Hariyadi menyebut adanya kebijakan pembatasan masyarakat untuk memutus penyebaran COVID-19 memukul pariwisata. Belum lagi dengan biaya perjalanan yang makin meningkat belakangan ini.

"Dan pastinya menurun daya beli dan perubahan perilaku masyarakat," katanya.

Baca Juga: Pengusaha Hotel Minta Pemerintah Kaji Ulang 2 Kebijakan Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya