Seharian Rupiah Tak Berdaya 'Dihantam' Dolar dan Mata Uang Lain
Karena BREXIT buntu, cadangan devisa turun dan vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sepanjang Selasa (8/12/2020) bergerak melemah. Rupiah ditutup pada level Rp14.078 per dolar AS. Dalam perdagangan hari ini, rupiah sempat melemah ke level Rp14.146 per dolar AS.
Tidak hanya dolar AS, rupiah juga memerah terhadap semua mata uang dunia lainnya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, buntunya Brexit, penurunan cadangan devisa hingga datangnya vaksin turut memengaruhi rupiah hari ini.
1. Faktor luar yang memengaruhi rupiah
Ibrahim mengatakan ada dua faktor eksternal yang membuat rupiah melemah terhadap dolar AS. Pertama, kongres AS yang siap memberikan suara minggu ini pada langkah pendanaan stimulus darurat virus corona.
"Pemerintah AS kemungkinan akan menuntaskan kesepakatan stimulus baru yang bisa bernilai sekitar 908 miliar dolar AS," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12/2020).
Kedua, pertemuan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa yang Senin sore mengalami kebuntuan, sehingga dalam pertemuan tiga hari tersebut tidak menghasilkan keputusan yang diinginkan pasar. Ibrahim mengatakan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnston dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, masih punya waktu untuk menyelamatkan kesepakatan perdagangan tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Bantu Perkuat Nilai Tukar Rupiah