Sistem Cashless Kita Jadul bagi Turis Asing, Kemenpar Gandeng Visa
Bali akan menjadi target pertama kerja sama ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan perusahaan teknologi pembayaran global Visa mendukung kampanye #Discover Wonderful Indonesia. Kerja sama ini dilakukan untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari seluruh dunia dengan memanfaatkan skala dan jaringan global Visa.
“Ini sinergi, pasti menguntungkan kedua pihak, untuk Wonderful Indonesia kita akan menerima manfaat lebih global, kita gunakan global network Visa,” ucap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di kantornya, Rabu (15/5).
Kerja sama ini juga menjembatani perbedaan alat pembayaran yang biasa digunakan oleh para turis asing dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Bukan hanya sudah terbiasa cashless (nontunai), para turis asing kebanyakan menggunakan alat pembayaran kartu yang contactless (nirsentuh). Sedangkan di Indonesia, kalaupun membayar secara nontunai, kebanyakan orang masih menggunakan kartu swipe.
1. Di Indonesia, bayar di warung tidak bisa pakai kartu Visa
Menurut Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman, latar belakang kerja sama ini didasarkan pada Global Travel Intention Studies di mana terdapat insight tentang wisatawan bagaimana mereka menggunakan alat pembayaran untuk liburan mereka.
“Ternyata wisatawan ini menggunakan kartu pembayarannya dari saat mereka booking hotel atau airlines. Mau gak mau mereka menggunakan kartu. Begitu sampai destinasi itu mereka mencoba menggunakan kartunya, karena dari booking aja mereka sudah pakai,” papar Riko.
Permasalahan yang muncul di Indonesia adalah masih lemahnya penerimaan pembayaran menggunakan kartu seperti Visa.
“Di merchant kecil dan warung gak bisa menerima. Karena wisatawan dr Australia, Singapura itu sudah contactless semua kartunya. Jadi begitu mereka ke sini kartunya masih di swipe. Kalau sudah ada contactless jauh lebih cepat dan aman. Ketiga, acceptance di e-commerce. Di Indonesia 80 persen masih fund transfer,” jelasnya.
Baca Juga: Sebesar 77 Persen Masyarakat Indonesia Pilih Transaksi Cashless
Baca Juga: Era Cashless, 82 Persen Masyarakat Dipastikan Tinggalkan Sistem Tunai