TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Lebih Khawatir Dampak Virus Corona Ketimbang Brexit

Tapi dampak Brexit harus tetap diantisipasi

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan ia lebih khawatir terhadap dampak virus corona dibandingkan dampak Brexit. Kekhawatiran itu dilandasi data statistik yang menunjukkan penyebaran virus corona menyebabkan kematian yang cepat.

"Kita sekarang lebih konsen mengenai corona, karena magnitude pengaruhnya ini belum settle. Itu mungkin yang memberikan ketidakpastian," kata Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (31/1).

Baca Juga: Isi Surat SBY soal Erick dan Sri Mulyani Digulingkan Lewat Jiwasraya

1. Sejauh ini, belum ada dampak Brexit

ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay

Sri Mulyani mengatakan sampai hari ini, tidak ada dampak Brexit yang dirasakan Indonesia. Namun, ia mengatakan tetap perlu mewaspadai hubungan Inggris dan Eropa usai Brexit terjadi.

"Dalam artian dia (Inggris) tetap bisa menjaga kepentingan ekonomi kedua belah pihak (dengan Eropa)," katanya.

2. Antisipasi dampak Hard Brexit

ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Mckay

Selain itu, perempuan yang akrab disapa Srimul ini mengatakan tetap mengantisipasi jika Inggris memilih Hard Brexit.

Melansir dari Seputar Forex, istilah Hard Brexit atau Brexit "garis keras" merujuk pada kemungkinan hasil negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa, di mana Inggris akan melepas sepenuhnya keanggotaan dalam pasar tunggal (single market) Eropa, utamanya pada sektor barang dan jasa.

Baca Juga: Brexit atau Tidak Brexit: 5 Hal Penting soal Pemilu Inggris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya