TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uji Coba Kebijakan Travel Bubble RI-Singapura Dimulai Besok

Skema safe travel bubble tourism telah disiapkan sejak lama

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Kepri Anshar Ahmad membahas kebijakn travel bubble. (dok. Kemenparekraf)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan travel bubble antara Indonesia dan Singapura akan diujicobakan pada Senin, 24 Januari 2022.

"Setelah kami menyimpulkan, maka pada 24 Januari skema travel bubble untuk Batam-Bintan akan dioperasikan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu (23/1/2022).

Baca Juga: 10 Fakta Unik Air Travel Bubble, Memudahkan Traveling saat Pandemik

Baca Juga: Sambut Wisatawan Asing, RI Sepakati Travel Bubble dengan 4 Negara

1. Sandiaga incar wisatawan Singapura

Ilustrasi turis asing (IDN Times/Denisa)

Menurut Sandiaga, wisatawan mancanegara asal Singapura memiliki prospek yang sangat strategis dalam upaya membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri). Ia mengatakan safe travel bubble tourism Kepri sudah disiapkan satu tahun lebih bersama Gubernur Kepri.

"Dan pada saat ini dapat kami sampaikan bahwa Lagoi dan Nongsa sangat siap sebagai bubble zone untuk wisatawan Singapura. Harapannya ini adalah tentunya kebangkitan dari ekonomi kita, terbukanya lapangan kerja, dan memberikan sinyal positif bahwa kita menangani pandemi dengan baik dan terkendali," ungkap Sandiaga.

2. Keputusan travel bubble dengan Singapura

Ilustrasi travel bubble (freepik.com)

Keputusan travel bubble ini diambil setelah Sandiaga meninjau dua zona travel bubble di Kepri, yaitu Nongsa, Batam dan Lagoi, Bintan. Nantinya, skema perjalanan travel bubble ini akan dicantumkan di dalam Surat Edaran yang akan dikeluarkan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

"Jadi kita mohon dukungan masyarakat dan industri pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mematuhi protokol kesehatan. Termasuk integrasi dengan PeduliLindungi," katanya.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Bali Bertambah, Akibat Anjloknya Pariwisata?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya