TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bappenas Usulkan Indonesia Punya Pelelangan Ikan Internasional

Tual, Bagansiapiapi, dan Likupang cocok buat pelelangan ikan

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Soeharso Monoarfa mengusulkan Indonesia memiliki pusat pelelangan ikan internasional. Tiga daerah yang menurutnya cocok adalah Kota Tual (Maluku), Bagansiapiapi, Riau, dan Likupang, Sulawesi Utara. Ketiganya tercatat sebagai penghasil ikan terbesar.

"International fish market ini memang harus segera kita mulai," kata Soeharso di Jakarta, Rabu (4/12).

Baca Juga: Gelombang Pasang Terjadi Pantai Baron, Hancurkan Pelelangan Ikan 

1. Perikanan bisa menyumbang 11 persen PDB

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Menurut dia, perikanan punya potensi sumbangan ekonomi US$100-160 miliar atau sekitar 8-11 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Untuk sampai ke angka itu, kata Soeharso, variabel yang paling mungkin adalah menata ulang tempat pelelangan ikan.

"Indonesia sebagai negara dengan samudera luas, itu tidak satu pun kita punya international fish market. Di utara Indonesia, ada di General Santos. Di selatan, ada Free Mantel. Di barat, ada di Thailand, kemudian di Jepang tentu ada beberapa tempat," ungkapnya.

2. JICA sempat melirik Likupang

IDN Times/Mahendra

Soeharso menambahkan, ketiga tempat itu pernah diusulkan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), namun belum disambut baik. JICA bahkan sempat ingin mendanai pengembangan pelelangan ikan di Likupang. Di Likupang yang kini jadi destinasi pariwisata, kata dia, telah dibangun hotel bintang lima dan anjungan pada akhir 1990-an.

"Itu dalam rangka memenuhi international fish market, karena ini jadi salah satu opsi. Itu memerlukan hotel bintang lima, sarana dan prasarana, night light yang bagus, dan itu salah satu pilihannya Sulawesi Utara," kata dia.

Baca Juga: Gelontorkan Rp13,5 M Perbaiki Tiga Tempat Pelelangan Ikan di Jateng

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya