Begini Kisah Susanto Raup Rp15 Juta per Panen dari Bisnis Ikan Nila
Ikan nila punya nilai jual tinggi, kamu tertarik?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat saat ini, salah satunya Susanto. Pelaku budi daya nila asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memilih membudidayakan ikan air tawar tersebut lantaran perawatannya yang praktis dan punya nilai jual tinggi.
Menurut Susanto, ikan nila termasuk mudah untuk dibudidayakan sebab risiko kematiannya kecil. Selain itu, pengelolaan kolam-kolam budi daya nila tidak membutuhkan banyak pekerja, sehingga bisa dilakoni secara mandiri.
“Saya tertarik budi daya nila karena praktis. Kemudian risikonya tidak terlalu besar, tenaganya juga gak begitu banyak. Itu poin utama dari budi daya ikan disini. Ikan nila paling gampang untuk dibudidayakan karena risiko kematiannya kecil,” ujar Susanto.
Baca Juga: Mengenal Budikdamber, Budi Daya Ikan Paling Gampang dan Bikin Cuan!
1. Susanto berhasil meraup untung Rp15 juta per kolam
Susanto menekuni budi daya nila sejak 1998. Bersama tujuh rekannya, dia tergabung dalam Kelompok Budidaya Mina Taruna Garongan. Lantaran fokus dan tak kenal menyerah, usaha mereka berhasil berkembang.
Kolam yang tadinya hanya delapan menjelma menjadi 104 titik. Begitu pun dengan anggota kelompok budi daya bertambah menjadi 29 orang. Untung yang didapat menjadi pembudi daya terbilang tinggi.
"Dari setiap panen, saya bisa mengantongi Rp15 juta per kolam. Sedangkan anggota kelompok di rentang Rp5 juta sampai Rp8 juta," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Sukses Meraup Keuntungan dari Budi Daya Ikan dalam Ember
Baca Juga: Pariwisata Lumpuh, Budi Daya Rumput Laut di Lembongan Bangkit Kembali