TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPS: Tarif Listrik Naik, Inflasi Juga Ikut Naik

Inflasi November tercatat 0,14 persen

Kepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, kenaikan tarif listrik bakal meningkatkan inflasi. Menurut Suhariyanto, listrik jadi salah satu komponen yang diatur pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian terkait kenaikan tarif listrik.

"Kami belum tahu pasti kebijakan apa saja yang ditempuh (pemerintah). Soal tarif dasar listrik, karena bobotnya besar, ya berpengaruh (pada inflasi). Ini belum positif sebenarnya. Saya pikir ini belum ada kepastian," ungkap Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12).

Baca Juga: BPS Ungkap Harga Beras November 2019 Naik Tipis 

1. Suhariyanto berharap pemerintah tidak membuat kebijakan drastis

Kepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Terkait tarif dasar listrik, Suhariyanto berharap, tidak ada kebijakan yang terlalu drastis. Sebab, hal itu akan memengaruhi biaya administrasi.

"Karena ini belum ada kepastian kan, tetapi kalau ada kenaikan tarif, pasti (inflasi berpengaruh)," katanya.

2. Kenaikan tarif BPJS Kesehatan tidak memengaruhi inflasi

(Ilustrasi) IDN Times/Aji

Berbeda dengan kenaikan tarif listrik, kenaikan tarif BPJS Kesehatan disebut tidak memengaruhi inflasi. Menurut Suhariyanto, biaya asuransi jiwa maupun biaya nonasuransi jiwa tidak masuk dalam penghitungan konsumsi, melainkan transfer.

"Dalam acuan Consumer Price Index (CPI), asuransi itu gak masuk dalam konsumsi. Yang dimasukkan adalah biaya administrasi, kalau ada. Jadi kenaikan BPJS gak akan memengaruhi inflasi," tutur Suhariyanto.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya